Hal tersebut diungkap oleh Sekjen Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Henri Kasyfi Soemartono. Dia mengatakan, saat ini trafik konten lokal terus tumbuh.
"Kalo dihitung jumlah konten lokal sekitar 30%, sementara konten luar 70%. Pertumbuhannya trafiknya sendiri naik 50% dari dua tahun lalu," kata Henri saat ditemui usai acara pengumuman hasil Survei Internet 2016 APJII di Jakarta, Senin (24/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data Center di Dalam Negeri
Masih tingginya trafik akses internet ke luar negeri memberikan sejumlah dampak bagi Indonesia. Salah satunya, data pengguna tidak dapat ditarik ke Indonesia.
Inilah yang menjadi fokus APJII. Karena itu, mereka mendukung pemerintah untuk segera menetapkan aturan soal data center di dalam negeri.
"Biar trafiknya tidak ke luar, penyedia layanan media sosial semacam Google dan Facebook diharuskan membuka data center di sini. Entah pakai data center sendiri atau pakai pihak lain," kata Ketua Umum APJII Jamalul Izza, saat ditemui ditempat yang sama.
Ditambahkannya, perlu ada regulasi yang tegas soal data center agar trafik tidak terus menerus ke luar. "Trafik ke luar kan berkait dengan big data. (Jika ada di dalam negeri) nanti lebih aman. Dari sisi pajak kan juga bisa ditarik," pungkas Jamal. (afr/rns)