5 Tahun Pergi, Sosok Steve Jobs Belum Terganti
Hide Ads

5 Tahun Pergi, Sosok Steve Jobs Belum Terganti

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 06 Okt 2016 18:20 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Pada 5 Oktober 2011 atau lima tahun yang lampau, Steve Jobs meninggal dunia setelah menderita kanker. Sosoknya yang visioner dan penuh inovasi dinilai belum terganti hingga saat ini.

"Apple memang tidak tenggelam. Penjualannya masih kuat. Namun anggapan bahwa Apple memiliki kualitas istimewa di atas perusahaan teknologi yang lain tidak begitu terlihat lagi ketika Jobs tak lagi bersama kita," tulis Adario Strange, kolumnis teknologi di Mashable.

"Tentu Tim Cook di ukuran apapun melakukan pekerjaan bagus dalam menjalankan Apple. Dan memang tidak ada yang mengharapkan dia bisa menggantikan mantan bosnya. Namun meskipun inovasi terus muncul di sekitar kita, kita belum bisa menemukan next Steve Jobs," tambah dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di masa kepemimpinan Jobs, Apple begitu banyak menelurkan produk inovatif. Sebut saja iPod, iPhone sampai iPad. Produk yang sering merevolusi industri teknologi. Belakangan Apple lebih cenderung mengikuti selera pasar, misalnya membuat iPhone layar jumbo.

"Saya pikir industri ini merasakan dampak dari ketidakhadirannya," sebut Andy Grignon, mantan manager senior Apple yang dulu turut berperan dalam peluncuran iPhone edisi perdana.

Dia menambahakan ada lubang besar yang ditinggalkan Jobs. Industri teknologi belum bisa menemukan sosok visioner produk sejati seperti Jobs yang bisa memperkenalkan gadget di mana orang merasa perlu memilikinya.

Sosok Jobs sendiri masih terus membayangi Apple. Bahkan ruangan kantornya di Apple pun masih seperti yang dulu.

"Saya ingin membuat ruang kantor Steve tetap sama seperti sebelumnya. Apa yang akan kami lakukan selanjutnya saya tidak tahu. Saya pikir dia tak tergantikan. Jadi komputernya dulu masih ada di sana, mejanya masih ada, buku-bukunya juga begitu. Istrinya Laurenne mengambil beberapa benda ke rumahnya," sebut CEO Apple Tim Cook beberapa waktu lalu.

"Namanya seharusnya tetap ada di pintu. Seperti itulah seharusnya. Itu yang saya pikir hal yang benar,"

(fyk/asj)
Berita Terkait