Tak heran, berkurangnya jumlah karyawan Yahoo dikarenakan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebesar 15% pada Februari lalu. Sebanyak 1.600 karyawan Yahoo harus dirumahkan hingga akhir tahun ini.
PHK tersebut kabarnya masih belum selesai. Namun CEO Yahoo Marissa Mayer mengatakan, jumlah karyawan Yahoo sangat pas untuk ukuran bisnisnya sekarang. Setidaknya, Mayer berjanji dalan waktu dekat tidak ada lagi PHK setelah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita cantik berambut pirang ini menekankan bahwa pengurangan tenaga kerja secara umum adalah keputusan yang sulit. Meski demikian, hal itu perlu dilakukan untuk membuat perusahaan menjadi lebih efisien dan berjalan dengan baik.
CFO Yahoo Ken Goldman menambahkan, PHK yang dilakukan baru-baru ini sangat membantu Yahoo di dua area. Pertama, tentunya memperketat pengawasan pengeluaran.
"Kami sangat memperhitungkan setiap dolar yang dibelanjakan, mungkin akan lebih ketat dari sebelumnya," kata Goldman.
Kedua, PHK menurutnya membuat pembelanjaan Yahoo lebih efektif. Dengan meninjau ulang setiap kemungkinan untuk memangkas biaya, Yahoo bisa mengurangi hal yang tidak perlu dan membanguj bisnis yang lebih efisien.
"Kami melihat di area tersebut, ada banyak pengulangan. Kami bisa melakukannya dengan lebih sedikit orang," tutur Goldman.
Siapa pun menginginkan kondisi perusahaannya stabil. Demikian juga yang diharapkan Mayer sehingga dia berusaha menenangkan karyawannya yang tersisa, serta para investor. Namun Mayer memberi catatan, bukan berarti Yahoo tidak mempertimbangkan untuk melakukan PHK lagi di masa depan. Dikatakannya, hal itu bergantung kondisi bisnis inti Yahoo. Mayer dan manajemen Yahoo bisa saja memangkas lagi jumlah karyawan demi efisiensu operasional. (rns/ash)











































