Video 'Nasionalisme' Bos Go-Jek Picu Kontroversi
Hide Ads

Video 'Nasionalisme' Bos Go-Jek Picu Kontroversi

Muhammad Alif Goenawan - detikInet
Jumat, 22 Apr 2016 10:53 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Langkah CEO Go-Jek Nadiem Makarim dalam merangkul para pengemudi GrabBike dan UberMotor menuai pro kontra di kalangan masyarakat Indonesia. Akibatnya, pernyataan Nadiem pun menjadi bahan pro kontra oleh sejumlah netizen Tanah Air.

Melalui situs YouTube, Go-Jek mengupload video yang berisikan ajakan Nadiem kepada para pengemudi GrabBike dan UberMotor untuk bergabung dengan armada Go-Jek. Aksi merayu driver kompetitor ini dilakukan Go-Jek melalui program 'Kembali ke Merah Putih'.

"Go-Jek ingin membanggakan Indonesia, sesuai prinsip ini kami meluncurkan program Kembali ke Merah Putih. Di mana semua driver Grab dan Uber Motor yang mau pindah akan langsung diterima ke dalam keluarga besar Go-Jek," ujar Nadiem dalam video presentasinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak cuma sekedar mengajak, dalam video presentasi berdurasi satu menitan itu Nadiem turut membahas masalah nasionalisme. Menurutnya bergabung dengan Go-Jek sama saja dengan membela bangsa Indonesia.

"Kami harap rekan yang pindah ke Go-Jek punya jiwa nasionalisme yang kuat dan ingin membuktikan ke dunia bahwa Indonesia pasti menang. Apapun keputusannya Anda, Anda sudah menjadi pahlawan jalanan di jalanan di Jakarta, jangan lupakan itu. Namun jika Anda punya keinginan membela negara, jika Anda punya semangat 45 yang ingin berkobar, gabunglah dengan Karya Anak Bangsa," rayu Nadiem.

Sontak perkataan Nadiem tersebut menuai protes dari sejumlah Netizen. Kolom komentar di akun YouTube Go-Jek pun dipenuhi dengan komentar pro dan kontra.

Namun sayang, kini kolom komentar di akun tersebut telah dihapus dan ditiadakan. Begitupula dengan video yang tadinya terbuka untuk umum, kini diubah menjadi private, sehingga video pun tak lagi dapat diakses.

Tak hanya datang dari komentar di YouTube, kritik juga cukup banyak beredar di Twitter. "Makin ga paham dengan pendekatan nasionalisme yg diambil gojek. Pake bawa2 bela negara pula. Apose. Lebay," kicau akun Twitter @KaniaKismadi.

Meski sebagian komentar dipenuhi dengan kontra, sebagian masyarakat ada juga yang setuju dengan program Nadiem ini. Melalui kolom komentar di detikINET, beberapa pembaca mendukung upaya tersebut.

"Cintailah produk-produk Indonesia. Jadikan jawara di negeri sendiri dan go internasional," ucap pembaca bernama Pungki Indriyono. Komentar serupa juga datang dari pembaca lain yang menyuarakan, "Dukung produk lokal!!," ucap pembaca dengan inisial Doomzday. (mag/fyk)