Dijelaskan Country Head Hooq Indonesia Guntur S. Siboro, pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatunya sejak enam bulan lalu. Sehingga ketika dirilis layanannya tidak mendapat sorotan seperti kompetitornya, Netflix, yang sampai harus didorong pemerintah untuk membuka kantor di Indonesia.
"Kami sudah buka kantor perwakilan di Indonesia di Mega Kuningan, Jakarta. Sudah ada 10 karyawan," ujar Guntur usai acara peluncuran Hooq di Jakarta, (14/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aturan di sini belum jelas. Jika regulasinya sudah jelas, tentu kami akan mengurusnya," terang pria berkacamata ini.
Selain mendirikan kantor di Jakarta, Hooq mengaku telah memiliki pusat pengembangan di Bandung. Tidak ada alasan spesial kenapa Hooq memilih kota Paris Van Java.
"Kebetulan saja, sebenarnya bisa di mana saja. Tapi karena banyak yang direkrut di sana jadi kami membuka pusat development di Bandung," ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan Guntur, pusat development tersebut fokus pada pengembangan aplikasi Hooq untuk 4 negara: yakni Filipina, Thailand, India dan Indonesia. Tapi mereka tidak bekerja sendiri. Mereka berkoordinasi dengan pusat pengambangan yang berada di negara lain.
"Di pusat pengembangan di Indonesia ada 3 orang dan beberapa freelance," pungkasnya. (afr/ash)