Beberapa bulan belakangan, Go-Jek diterjang isu order fiktif yang dilakukan para driver atau pengendara nakal. Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui ada 7.000 driver yang melakukan kecurangan.
Investigasi dilakukan Go-Jek setelah menerima keluhan dari driver jujur, mengenai banyaknya rekan Go-Jek yang menyalahgunakan subsidi perusahaan dengan membuat ratusan order fiktif dengan akun palsu.
"Setelah kami dengarkan aspirasi para driver, selama satu bulan ke belakang kami olah data tersebut dan ternyata lebih dari 7 ribu driver se-nusantara terlibat kasus order fiktif, di mana dia tidak mengambil order nyata, namun menerima pendapatan jutaan per bulan," kata CEO Go-Jek Nadiem Makarim melalui keterangannya, Rabu (2/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun kami kecewa dengan situasi ini, namun kami masih memberikan kesempatan terakhir bagi para driver tersebut untuk mengembalikan uang penipuan sebagai tanda komitmen mereka masih ingin menjadi bagian dari keluarga besar Go-Jek," sebutnya.
Nadiem menegaskan, perusahaannya sangat selektif sehingga hanya mempekerjaka driver terbaik dan jujur yang dapat menjadi bagian dari keluarga besar Go-Jek Indonesia.
(rns/ash)