Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Imagine Cup 2015
Siapa Lawan Terberat Indonesia?
Imagine Cup 2015

Siapa Lawan Terberat Indonesia?


Rachmatunisa - detikInet

Tim Alix dari Unikom (dok. microsoft)
Jakarta - Kompetisi sudah semakin dekat. Tim Alix dari UNIKOM Bandung akan memboyong inovasi mereka, aplikasi Solidare, ke hadapan juri World Final Microsoft Imagine Cup 2015, 29-30 Juli nanti. Siapa penantang terberat mereka?

Total akan ada 33 tim dari berbagai negara yang akan mengikuti kompetisi yang akan digelar di Seattle, Washington, Amerika Serikat ini. Seperti tahun sebelumnya, ada tiga kategori yang dilombakan di Imagine Cup 2015: World Citizenship, Innovation dan Games.

Nah, tim Alix yang terdiri dari Wati Pitrianingsih, Muhammad Iqbal Tawaqal, Boby Indra Pratama dan Henra Setia Nugraha akan bertarung di kategori World Citizenship. Total ada 12 aplikasi yang akan diadu di kategori ini, berikut daftar lengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Virtual Dementia dari Australia
2. S.E.C.S. dari Cyprus
3. enCourage dari Jerman
4. Prognosis dari Yunani
5. Solidare dari Indonesia (Tim Alix)
6. HeartWatch dari Italia
7. Play S-Cool dari Meksiko
8. AsthmaVisor dari Nigeria
9. EpSyDet dari Rumania
10. Moster dari Singapura
11. Boby dari Taiwan
12. VioLens dari Uni Emirat Arab

Kategori World Citizenship menantang pelajar dan mahasiswa dari berbagai negara untuk membuat aplikasi yang bisa membawa perubahan sosial.

Proyek teknologi tersebut bisa berhubungan dengan kesehatan, pendidikan dan lingkungan. Tentunya, 12 aplikasi yang menjadi finalis Imagine Cup 2015 sama-sama punya potensi karena sudah melewati proses seleksi sangat ketat hingga mewakili negara masing-masing.

Aplikasi Solidare buatan Alix sendiri punya tujuan mulia, yakni membantu anak yatim dan tidak mampu agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Berbicara mengenai kiprah Indonesia di Imagine Cup, kita punya catatan yang patut diperhitungkan di ajang tahunan ini. Pada 2013, tim Solite Studio dari Universitas Trunojoyo Madura, berhasil mengharumkan Indonesia di posisi runner up kategori game dengan aplikasi 'Save the Hamster.'

Asadullohil Ghalib Kubat, team leader Solite Studio, kini menjadi 'tren setter' studio aplikasi di Madura. Keberhasilan Ghalib membawa nama Indonesia di St. Petersburg, Rusia, menginspirasi anak-anak muda lain di Madura untuk belajar membuat aplikasi dan mendirikan startup.

Selain Solite Studio, jebolan Imagine Cup lainnya adalah Arief Widhiyasa yang kini menjadi CEO Agate Studio. Sejak didirikan pada 2009, sudah ratusan game lahir dari ide-ide kreatif kru Agate.

Dengan sederet prestasinya, studio developer yang bermarkas di Bandung ini pun kian dikenal, baik di industri game dalam negeri maupun kancah internasional. Bukan tidak mungkin, tim Alix akan mencatatkan sejarah baru di Imagine Cup 2015.

(rns/ash)





Hide Ads