Sikap tersebut rupanya bukan baru-baru ini ditunjukkan, melainkan sudah dilakukan pada 2013 sebelum LGBT diakui secara resmi oleh pemerintah Amerika Serikat.
Norma dan hukum setempat menjadi alasan konten LGBT disensor di negeri ginseng tersebut. Adapun aplikasi yang disensor tersebut salah satunya aplikasi gay Hornet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samsung mengonfirmasi bahwa sensor aplikasi LGBT bersasarkan lokasi negara, mengikuti hukum di negara yang bersangkutan.
Hornet, Grindr dan aplikasi networking LGBT lainnya memang ada di Google Play Korsel, namun tidak dapat digunakan. Sementara aplikasi kencan gay populer bernama Jackβd kini sudah dihilangkan dari Google Play Store Korsel.
Sebelum dihilangkan beberapa tahun lalu, Jackβd punya lebih dari 500 ribu pengguna di Korsel. Kebanyakan penggunanya berasal dari platform Android yang menggunakan ponsel Samsung.
(rns/rns)