Sarah White, demikian namanya. Wanita usia 28 tahun ini mengundang kontroversi karena punya metode nyleneh dalam mengobati pria yang kecanduan pornografi internet. Yaitu konsultasi via webcam dalam keadaan telanjang. Siapa sebenarnya sosok berparas cantik ini?
Di situs resminya, Sarah mengaku lulusan sarjana biologi. Ia membuka konsultasi bugil sejak tahun 2010 dan sudah diliput banyak media karena keunikannya. Sebelumnya, Sarah sempat bekerja sebagai programer komputer freelance.
"Aku ini adalah seorang terapis bugil. Aku berbicara soal terapi dan aku bugil selama sesi konsultasi," tegasnya tanpa malu-malu kepada Couriermail.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, bagaimana awalnya dia menjadi terapis bugil? Sarah mengaku pernah belajar psikologi dan tidak terlalu terkesan dengan berbagai teorinya. Maka ia terinspirasi melakukan terapi yang lain dari yang lain, yaitu dengan telanjang bulat.
Sarah mengaku tidak mendapat lisensi praktek sebagai terapis. Akan tetapi ia tidak peduli karena meyakini metodenya itu efektif meskipun ia sendiri tidak tahu secara persis mengapa ketelanjangan bisa membantu terapi kecanduan pornografi yang dialami pria.
"Aku masih mencari tahu mengapa bisa begitu. Aku tidak bisa menjelaskannya dengan cukup baik. Tapi yang jelas metode itu membuat orang lebih terbuka," kata dia. "Ketelanjangan membantu membangun hubungan antara aku dengan klien menjadi lebih terbuka. Bagi sebagian orang, ketelanjangan membuat mereka lebih rileks,"
Pada awal sesi konsultasi via webcam, Sarah biasanya masih mengenakan pakaian lengkap. Baru perlahan-lahan ia akan membuka bajunya.
"Aku biasanya mengenakan pakaian dan baru sekitar separuh sesi aku mulai melepasnya. Meski begitu, ada juga kok klien yang tidak ingin aku melepaskan pakaian," jelasnya.
Sara menolak keras dituding melakukan praktek prostitusi. "Tidak ada sentuhan apapun antara aku dengan klien dan prostitusi biasanya melibatkan seks. Jadi ini bukan prostitusi, ini konsultasi saja," kilah Sarah.
Terlebih lagi, dia membanderol satu jam konsultasi online cukup mahal, yakni Rp 3 jutaan. Menurutnya kalau cuman ingin melihat wanita telanjang, ada pilihan lain yang jauh lebih murah.
"Kadang saat melakukan sesi konsultasi aku berjalan-jalan atau minum. Tapi yang jelas aku tidak melakukan masturbasi. Bukan itu yang terjadi," kata Sarah, meskipun ia mengizinkan kliennya melakukan hal tersebut.
Jika pacarnya mendukung penuh, lain halnya dengan orang tuanya. Sarah mengaku, ayah dan ibunya belum tahu soal bisnis kontroversialnya ini.
"Aku seharusnya memberitahu mereka soal ini sebelum mereka mengetahuinya lewat koran," kata wanita berkacamata ini.
Yang pasti, bisnisnya ini cukup menguntungkan. Sarah mengaku sudah memperoleh lebih dari seribu klien pria. Jika seorang membayar USD 250, bisa dibayangkan berapa uang yang sudah dikumpulkannya.
(fyk/ash)