×
Ad

AMD Bakal Naikkan Harga Kartu Grafis Gara-gara Harga RAM Melonjak

Anggoro Suryo - detikInet
Selasa, 25 Nov 2025 12:15 WIB
Ilustrasi RAM. Foto: Sweetwater
Jakarta -

AMD disebut akan kembali menaikkan harga GPU mereka hingga 10 persen di semua lini produknya, menyusul krisis pasokan memori global yang belum menunjukkan tanda mereda.

Kenaikan harga ini dilaporkan oleh media ekonomi Taiwan, UDN, yang menyebut AMD sudah memberi tahu para mitra AIB (Add-In Board) mereka terkait kebijakan baru tersebut. Beberapa partner besar seperti Asus, Gigabyte, hingga PowerColor disebut termasuk dalam daftar perusahaan yang sudah menerima pemberitahuan resmi.

Ini bukan kali pertama AMD menaikkan harga GPU mereka. Sebelumnya, AMD sempat menaikkan harga untuk pelanggan industri, namun efeknya belum terasa di pasar ritel. Kali ini situasinya berbeda. Kenaikan harga disebut berpotensi langsung berdampak ke konsumen akhir, alias harga kartu grafis di toko dan marketplace.

Salah satu penyebab utama lonjakan harga ini adalah krisis memori global, terutama untuk DRAM dan GDDR. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan memori melonjak drastis akibat perkembangan AI, terutama di sektor pusat data.

GPU modern yang digunakan untuk melatih model AI berskala besar membutuhkan kapasitas memori yang sangat tinggi, membuat produsen chip dan data center berebut pasokan yang sama dengan industri gaming.

Ledakan pembangunan pusat data untuk AI juga memperparah situasi. Berbagai perusahaan teknologi global dikabarkan menargetkan pembangunan pusat data baru dengan kapasitas gigawatt hanya dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan. Infrastruktur ini membutuhkan DRAM dalam jumlah masif, sehingga pasokan untuk kebutuhan konsumen seperti kartu grafis semakin tertekan.

AMD sendiri sebelumnya sempat mendapat banyak kritik terkait harga Radeon RX 9070 XT yang dipasarkan dengan MSRP 600 dolar AS. Harga tersebut dinilai terlalu mengada-ada karena nyaris tidak pernah ditemukan di pasaran dalam waktu lama.

AMD sempat mengklaim telah mendorong para partner untuk menyediakan varian sesuai harga resmi, dan beberapa model akhirnya muncul mendekati MSRP. Namun dengan adanya kenaikan harga baru ini, kondisi tersebut diprediksi tidak akan bertahan lama.

Bukan hanya AMD yang terdampak. Nvidia juga dikabarkan menunda, bahkan berpotensi membatalkan peluncuran seri RTX 5000 Super yang dirumorkan hadir dengan VRAM lebih besar, seperti dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (25/11/2025).

Kenaikan drastis harga GDDR7 membuat biaya produksi kartu grafis generasi baru membengkak, sehingga harga jualnya bisa jauh melampaui versi non-Super dan berisiko memicu reaksi negatif dari pasar.

Dalam kondisi seperti ini, segmen GPU kelas menengah dan entry-level justru berada dalam posisi paling rawan. Sebab, biaya memori menyumbang porsi besar terhadap total biaya produksi. Jika harga memori terus naik, vendor berpotensi mengurangi produksi atau menghentikan lini produk di kelas tersebut.

Bagi konsumen, terutama gamer dan kreator konten, tren ini menjadi sinyal bahwa harga GPU dalam waktu dekat masih akan sulit kembali stabil. Jika rencana upgrade sudah ada di depan mata, kalkulasi ulang mungkin jadi langkah bijak sebelum harga melambung lebih jauh.



Simak Video "Video Kolaborasi PlayStation dan AMD dalam Project Amethyst"

(asj/asj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork