Pengumuman transisi prosesor Intel ke Apple Silicon diumumkan Apple di ajang WWDC 2020, Mei 2020 lalu. Saat itu Apple menjanjikan dalam waktu dua tahun, semua produk Mac mereka akan menggunakan Apple Silicon.
Namun hingga saat ini, janji tersebut belum terwujud karena belum ada pengganti dari Mac Pro keluaran 2019 yang menggunakan prosesor Intel, demikian dikutip detikINET dari Culftomac, Rabu (21/12/2022).
Padahal, sebelumnya sempat santer diberitakan kalau Apple sedang menyiapkan chip khusus untuk Mac Pro baru, yaitu gabungan dari empat buah M1 Max yang dijadikan satu. Namun yang dirilis ke publik malah Mac Studio dengan M1 Ultra, yang pada dasarnya adalah dua buah chip M1 Max.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu kehadiran Mac Pro tersebut dimundurkan ke Apple Silicon generasi ke-2, yang kabarnya akan bernama M2 Extreme, yang isinya adalah dua buah M2 Ultra. Spek di atas kertasnya sangat ekstrem, yaitu CPU 48 core, GPU 152 core, dan RAM hingga 384GB.
Namun kabarnya chip ekstrem ini pun tak jadi dibuat. Menurut Mark Gurman dari Bloomberg, chip yang pada dasarnya adalah empat buah chip M2 Max digabungkan ini tak jadi dibuat karena terlalu rumit dan biaya produksinya pun terlalu tinggi.
Dengan pembatalan ini, Apple dan TSMC pun bisa mengalihkan sumber daya produksinya untuk chip yang lebih mainstream dan volume penjualan produknya lebih tinggi.
Soal harga, Mac Pro M2 Extreme ini diperkirakan harganya bisa mencapai lebih dari USD 10 ribu. Dengan harga setinggi itu, pasarnya pun akan sangat kecil dan tak sebanding dengan biaya pengembangannya.
Jadi menurut Gurman, Mac Pro yang akan dirilis nantinya hanya akan memakai chip M2 Ultra. Hanya saja akan tetap ada perbedaannya dibanding Mac lain, yaitu pengguna bisa meng-upgrade komponen seperti RAM dan storagenya dengan mudah.
Mac Pro ini kabarnya akan dirilis pada 2023 mendatang dan akan diproduksi di Vietnam, berbeda dengan Mac Pro keluaran 2019 yang dirakit di Amerika Serikat.
(asj/fay)