Viral Dugaan Set Top Box Meledak, Ini Kemungkinan Sebabnya
Hide Ads

Viral Dugaan Set Top Box Meledak, Ini Kemungkinan Sebabnya

Aisyah Kamaliah - detikInet
Selasa, 29 Nov 2022 20:15 WIB
Ilustrasi STB TV Digital, Set Top Box ini sebagai dibutuhkan sebagai alat untuk mengalihkan tv analog ke digital. STB juga akan diberikan gratis oleh pemerintah untuk masyarakat miskin.
Ilustrasi Set Top Box (STB). Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Viral dugaan set top box meledak di media sosial. Konon, set top box (STB) tersebut dipakai terus menerus sehingga overheat dan menciptakan percikan api. Pengamat gadget Lucky Sebastian memberikan beberapa skenario yang dapat terjadi.

Menurut penjabarannya kepada detikINET, Selasa (29/11/2022) melalui pesan singkat, banyak penyebab yang memungkinkan sebuah perangkat terbakar. Penyebabnya pun bisa dibagi dua, faktor eksternal di luar perangkat atau masalah internal di perangkat itu sendiri. Faktor eksternal bisa beberapa macam, misalnya instalasi listrik di rumah yang tidak dirancang dengan baik, dari mulai pembagian beban, hingga tidak adanya ground.

"Ground ini sangat penting, untuk membuang dengan cepat beban listrik berlebih ke tanah, misal dari pengaruh petir, naik turunnya tegangan listrik, kebocoran arus listrik, sehingga outlet listrik selalu dalam kondisi yang aman untuk mengalirkan listrik ke perangkat," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Lucky mengatakan ada rumah-rumah yang tidak melengkapi instalasi listriknya dengan grounding yang baik. Padahal ini bisa mempengaruhi perangkat listrik di rumah ketika tegangan naik melebihi batas dan merusak peralatan listrik.

"Juga kadang karena masalah biaya, kabel-kabel instalasi dan peralatan pendukungnya, digunakan yang tidak sesuai dengan arus yang mengalirinya, sehingga memungkinkan kabel dan peralatan pendukungnya menjadi panas saat digunakan, bisa memudahkan terjadi korsleting," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Masih kata Lucky, STB digital sebenarnya perangkat yang sudah disiapkan untuk dinyalakan dalam waktu yang lama, sama seperti perangkat televisi. Namun, melihat harganya yang bisa dibilang murah, mulai dari Rp 100 ribuan hingga Rp 500 ribuan, tak menutup kemungkinan ada kualitas part yang berbeda.

Skenario lain, mungkin saja pada perangkat yang murah, ada bagian-bagian part yang dikurangi -- katakanlah part pada pengontrol keamanan. Nah, misalnya terjadi tegangan listrik tinggi, ini bisa mengakibatkan perangkat mudah panas dan masalah lainnya.

"Kemungkinan juga pada saat QC (quality control) perangkat, ada batch atau unit yang memang mengalami masalah, dan tidak terdeteksi. Melihat harganya, kemungkinan saja tidak semua perangkat di test nyala satu persatu saat selesai perakitan, di test fungsi, keamanan, dll. Mungkin hanya sample dari setiap batch, atau bisa saja tidak di test," tuturnya.

Bisa disimpulkan, ada banyak kemungkinan mengapa perangkat yang tersambung listrik bisa saja mengalami gangguan, bahkan meledak. Penyebabnya bisa karena faktor eksternal dan dapat juga dari internal. Lucky pun menyarankan Kominfo untuk segera turun tangan.

"Jika Kominfo menjadi badan yang memberikan sertifikasi perangkat STB ini, ada baiknya Kominfo mengambil unit yang bermasalah tersebut, dan melakukan analisa dan mencari tahu penyebab kebakaran, agar bisa diambil tindakan yang perlu untuk mencegah terulangnya masalah yang sama," tandasnya.




(ask/ask)