Intel akhirnya merilis GPU diskrit pertamanya, yaitu Intel Arc 3 seri A yang ditujukan untuk perangkat ultra portable.
Fitur unggulan dari GPU diskrit pertama Intel ini adalah DirectX 12 dan dukungan hardware untuk ray tracing, dan -- setidaknya untuk seri ini -- konsumsi daya yang hanya dua kali lipat dibanding GPU terintegrasi Xe.
GPU yang dirilis itu punya seri A350M, yang punya enam core Xe, dan enam unit ray tracing, lalu ada juga A370M yang punya delapan core Xe dan delapan unit ray tracing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan konsumsi dayanya yang berkisar antara 25W sampai 50W, GPU ini jelas ditujukan untuk perangkat tipis dan ringan. Sementara untuk laptop gaming, tampaknya diperlukan seri selanjutnya, yaitu Arc 5 dan Arc 7, yang punya core grafis, VRAM, dan unit ray tracing lebih banyak, tentunya konsumsi daya yang lebih tinggi juga, yang dijadwalkan dirilis pada awal musim panas mendatang.
![]() |
Lalu ada juga satu fitur yang belum tersedia saat peluncuran Arc 3 ini, yaitu Intel XeSS, yang merupakan fitur super sampling berbasis AI, mirip dengan DLSS milik Nvidia. Dengan fitur ini, gamer bisa memainkan game dengan resolusi rendah, namun diupscaling ke resolusi lebih tinggi.
Intel mengklaim XeSS juga baru tersedia pada awal musim panas mendatang. Sementara itu untuk Arc versi desktop baru akan dirilis pada Q2 2022, sementara GPU kelas workstation baru akan dirilis pada Q3.
Terakhir ada sebuah layanan misterius bernama Project Endgame, yang dideskripsikan Intel sebagai layanan di mana konsumen bisa mengakses GPU Arc setiap saat dan pengalaman komputasi dengan latensi rendah, dan lagi-lagi baru akan tersedia beberapa waktu ke depan.
Dengan banyaknya fitur dan produk yang baru akan tersedia dalam beberapa bulan ke depan, tampaknya Intel masih coba-coba dengan perilisan GPU Arc ini. Ditambah lagi, performa Arc yang sudah dirilis ini pun belum ketahuan. Namun yang jelas Intel Arc yang ada ini lebih kencang dibanding GPU terintegrasi Xe yang sebelumnya sudah ada.
Dibanding Xe yang dipakai di Core i7-1280P, performa Arc 3 ini hampir dua kali lebih kencang di beberapa pekerjaan, dengan konsumsi daya hampir sama dengan CPU Intel.
Intel tak memberikan perbandingan benchmark antara Arc dengan GPU diskrit pesaing dari AMD ataupun Nvidia, atau bahkan dengan GPU terintegrasi di deretan chip Apple M1.
"Kami berfokus dalam menghadirkan pengalaman yang baik. Dan nantinya akan ada beberapa benchmark di mana kami akan kalah dan beberapa benchmark di mana kami akan menang," ujar Roger Chandler, Intel VP and GM of client graphics products and solutions.
GPU Arc ini akan tersedia di Samsung Galaxy Book2 Pro, yang jadi laptop pertama dengan opsi GPU Arc 3. Ke depannya akan ada laptop dengan GPU serupa dari Acer, Asus, Dell, HP, Lenovo, MSI, dan lain sebagainya, dengan harga mulai dari USD 899.
(asj/asj)