Cerita Anak Depok Dipuji Apple Bikin Aplikasi Tuna Netra
Hide Ads

Cerita Anak Depok Dipuji Apple Bikin Aplikasi Tuna Netra

Adi Fida Rahman - detikInet
Minggu, 26 Des 2021 06:21 WIB
Alif Mahardhika, Project Manager dan Engineer PetaNetra
Alif Mahardhika Project Manager dan Engineer PetaNetra. Foto: dok Pribadi

Peta Netra menjadi tugas akhir Alif di Apple Developer Academy. Aplikasi ini dikembangkan bersama enam rekannya, yakni Felicia Stevanie U, Graciela Gabrielle A, Jessi Febria, Rony Fhebrian, Roshani Ayu P dan Yafonia K. M. N Hutabarat.

PetaNetra menjadi 'penuntun jalan' bagi orang tunanetra atau yang memiliki gangguan penglihatan di Indonesia. Aplikasi ini diharapkan membantu mereka secara mandiri untuk dapat menavigasi area publik seperti stasiun MRT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengembangan aplikasi ini sendiri terinspirasi salah satu anggota tim, yakni Graciela, di mana kedua orang tuanya kehilangan penglihatan sejak usia muda. Salah satu kendala besar yang dihadapi ketika bepergian seorang diri menggunakan transportasi publik.

Mereka yang memiliki gangguan penglihatan kerap membutuhkan bantuan seseorang untuk navigasi. Masalahnya, pandemi COVID-19 memaksa orang untuk saling menjaga jarak. Ditambah lagi adanya kekhawatiran dari anggota keluarga soal keselamatan selama perjalanan hingga sampai tujuan.

ADVERTISEMENT
Petra NetraAplikasi PetaNetra Foto: Apple

Berangkat dari permasalahan itu, tim PetaNetra pun melakukan riset. Hasilnya ternyata para tunanetra bukan ingin menambah bantuan lebih banyak, melainkan bagaimana lingkungan publik didesain supaya mereka bisa melakukan sendiri atau independen.

Maka terwujudlah PetaNetra yang memanfaatkan fitur accessibility dan augmented reality (AR) yang ada di iPhone. Tapi tidak hanya itu yang dikembangkan, ada satu aplikasi tambahan bernama PetaNetra Maps Editor yang membantu memetakan ruangan dengan mudah.

"Misalnya pengguna menandai pintu masuk dan toilet. Aplikasi akan merekam dari pintu masuk ke toilet jalannya lewat sini, sehingga lain waktu ada tunenetra di sekitar situ, mereka tinggal buka HP-nya, buka kamera di HPnya, langsung ketahuan di sekitarnya ada pintu A, B, C, mereka tinggal pilih, aplikasi akan membantu mereka sampai ke pintu," jelas Alif.

Saat aplikasi PetaNetra dibuka bakal langsung mendeteksi lokasi. Selanjutnya aplikasi menampilkan ada apa saja di sekitar pengguna.

Setelah memilih lokasi yang ingin dituju, akan muncul navigasi. Pengguna cukup arahkan ponsel ke depan, aplikasi membacakan petunjuk, mulai dari arah, peringatan bila terdapat lubang, hingga tap kartu saat masuk dan keluar gate.

"Kalau ikuti guiding block tidak memberitahu secara spesifik ini titik apa, arah ke mana. Nah aplikasi ini membacakan, misalnya hati-hati di depan Anda ada tangga, ngetap kartu atau ada pemeriksaan petugas. Semua informasi ini disampaikan melalui suara," jelas Alif.

Petra NetraPetra Netra Foto: Apple

Kendati Alif dan tim sudah lulus dari Apple Developer Academy, mereka tidak akan berhenti mengembangkan aplikasi PetaNetra. Sebab mereka percaya teknologi dapat dipakai mempermudah tunanetra.

Saat ini PetaNetra telah bekerjasama dengan pihak MRT Jakarta untuk memetakan seluruh stasiun dan daerah sekitarnya. Harapannya ke depan, aplikasi ini bisa digunakan untuk area dan layanan publik.

"Mimpinya suatu saat bisa semacam open source. Di mana semua orang bisa bikin peta, nanti semua orang bisa pakai. Jadi kami tinggal maintainer," pungkas Alif.

(afr/rns)