Perkuat Teknologi Mobile Imaging, Vivo Bikin Pusat Riset Bareng ZEISS
Hide Ads

Perkuat Teknologi Mobile Imaging, Vivo Bikin Pusat Riset Bareng ZEISS

Nurcholis Maarif - detikInet
Selasa, 29 Des 2020 11:45 WIB
Vivo
Foto: Vivo
Jakarta -

Vivo dan ZEISS belum lama ini mengumumkan kemitraan strategis jangka panjang untuk mempromosikan dan mengembangkan terobosan inovasi dalam teknologi mobile imaging. Keduanya pun merencanakan pembangunan program R&D bersama, yaitu Vivo ZEISS Imaging Lab.

Senior Brand Director Vivo Indonesia, Edy Kusuma menyebut sebagai brand teknologi global, kompetensi Vivo berfokus pada dua manfaat utama, yaitu fotografi seluler profesional dan estetika desain. Dalam fotografi seluler profesional, pencapaian teknologi Vivo terwakilkan melalui V Series yang merupakan salah satu seri utama Vivo di Indonesia dan X Series untuk flagship, yang kembali hadir di pasar Indonesia pada tahun ini.

Ia menyatakan investasi pengembangan teknologi fotografi Vivo secara global terbagi atas kebutuhan spesifik, dan kebutuhan jangka panjang konsumen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam kebutuhan jangka panjang, fokus Vivo salah satunya adalah mobile imaging yang ikut menggali aspek teknis pengembangan hardware untuk pengalaman fotografi profesional. Fokus ini salah satunya kami hadirkan melalui Vivo X50 Pro dengan Gimbal Stabilization Technology dan Extreme Night Mode," ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin (28/12/2020).

Edy menjelaskan di era fotografi seluler profesional, pihaknya telah mengantisipasi mobile imaging sebagai salah satu area terpenting untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang konsumen. Ia mengatakan Vivo kini didukung oleh rangkaian fasilitas R&D independen dan terspesialisasi secara global yang mengeksplorasi terobosan inovasi potensial untuk mobile imaging.

ADVERTISEMENT

Adapun program R&D bersama ini ditujukan untuk berinovasi dalam teknologi mobile imaging untuk smartphone flagship Vivo mendatang. Kemitraan multi-aspek yang strategis dirancang untuk memungkinkan Vivo dan ZEISS saling membangun kekuatan satu sama lain dan memajukan teknologi fotografi seluler profesional.

"Mengoptimalkan kolaborasi antara aspek teknologi dengan sisi humanis pengguna, serta mengeksplorasi lebih banyak skenario penggunaan teknologi adalah inti inovasi Vivo. Selain mobile imaging, pengembangan desain smartphone, pengalaman pengguna yang semakin interaktif, dan eskalasi performa, juga termasuk dalam kategori fase jangka panjang Vivo dalam teknologi fotografi. Kami optimis akan menghadirkan lebih banyak inovasi di tahun depan," ujar Edy.

Untuk mengetahui manifestasi teknologi Vivo pada lini smartphone-nya, berikut ulasannya.

Vivo X Series

VivoVivo X50 Pro (Foto: Vivo Indonesia)

Resmi diperkenalkan di pasar Indonesia pada Juli 2020 sebagai seri flagship global, Vivo X50 Pro menjadi smartphone pertama di dunia yang mengadopsi teknologi Gimbal Camera Stabilization. Teknologi ini secara signifikan meningkatkan kestabilan saat mengambil foto dan video.

Tantangan industri untuk menempatkan konfigurasi serta hardware gimbal dalam smartphone pertama kali diperkenalkan Vivo melalui purwarupa APEX 2020 pada awal tahun 2020, yang juga menempatkan fitur stabilisasi gimbal.

"Sebagai professional photography flagship smartphone, fitur seperti Gimbal Stabilization Technology, Extreme Night Vision, 60x Hyper Zoom, hingga Motion AF Tracking pada X50 Pro menunjukkan fokus Vivo dalam menyeimbangkan aspek hardware dan software dalam memaksimalkan pengalaman fotografi konsumen," ungkap Product Manager Vivo Indonesia, Hadie Mandala.

V Series

VivoVivo V19 (Foto: Vivo Indonesia)

Selain itu dalam mendukung kebutuhan fotografi, Vivo bukan hanya fokus dalam teknologi fotografi profesional yang banyak mengandalkan kamera belakang, namun dalam fitur kamera depan. Konsistensi ini dapat diikuti dalam rangkaian produk V series Vivo di Indonesia.

Dengan lebih dari 18 varian yang sudah meluncur di Indonesia, inovasi V Series Vivo bervariasi mulai dari pencapaian resolusi kamera tertinggi, seperti pada Vivo Kamera depan 20MP pertama di dunia (Vivo V20) dan 32MP Pop-Up Camera pertama di dunia (V15).

Lalu ada eksplorasi konfigurasi kamera seperti Dual Selfie Camera (Vivo V5Plus), Dual Pop-Up Selfie Camera (V17 Pro), serta desain Ultra O Screen (lensa kamera terbenam di sisi layar) terkecil di dunia (Vivo V19).

"Tren selfie yang mendorong hadirnya fitur kamera depan kini semakin kompleks kebutuhannya seperti media sosial dan vlogging, panggilan video, hingga autentikasi pengguna dengan Face Access. Saat ini tantangan pengembangan teknologinya adalah bagaimana memaksimalkan fleksibilitas kamera depan dalam mendukung berbagai kebutuhan tersebut. Misal selfie atau vlogging, yang kini dapat lancar dilakukan dengan night mode," pungkas Edy.




(ega/fay)