Tanpa HTC, Android Mungkin Tak Akan Seperti Sekarang
Hide Ads

Tanpa HTC, Android Mungkin Tak Akan Seperti Sekarang

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 19 Jun 2020 12:05 WIB
HTC
HTC yang pernah berjaya di awal kemunculan Android. Foto: El Mundo
Jakarta -

Pekan ini, HTC berupaya mencuri perhatian pasar smartphone dengan mengumumkan HTC Desire 20 Pro dan HTC U20 5G. Kebanyakan orang mungkin akan bertanya, "HTC masih ada ya?"

Wajar jika banyak yang lupa dengan HTC dan mempertanyakan apakah brand ini masih memproduksi ponsel atau tidak. Selain perangkat virtual reality (VR), perusahaan asal Taiwan ini memang cukup lama tenggelam di pasar smartphone dalam beberapa tahun terakhir.

Sangat disayangkan, karena HTC adalah salah satu brand besar dan pernah berjaya di dunia smartphone seperti Nokia atau BlackBerry zaman dulu. Dan faktanya, HTC banyak terkait dengan masa awal kesuksesan Android loh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HTC Desire 20 Pro dan U20 5GHTC Desire 20 Pro dan U20 5G, dua smartphone terbaru yang diumumkan HTC. Foto: XDA Developer

Memang benar bahwa HTC tidak berbuat banyak hal di ranah smartphone dalam beberapa tahun terakhir. Selain ponsel blockchain Exodus yang pasarnya terbatas, smartphone untuk konsumen terakhir yang dibuat HTC adalah Desire 12s yang dirilis akhir 2018.

ADVERTISEMENT

Ada beberapa perangkat lainnya yang diluncurkan setelah itu di bawah brand HTC. Namun, ponsel-ponsel itu hanya menggunakan merek HTC, bukan benar-benar dibuat HTC.

Bahkan untuk smartphone barunya yang diumumkan pekan ini, seperti dikutip dari XDA Developer, merupakan ponsel kategori mid-range yang terbilang cukup basic.

Meski HTC berharap bisa kembali mencuri perhatian dengan melompat ke teknologi 5G lewat ponsel HTC 5G U20 yang baru diumumkan, sayangnya sebagian besar konsumen sepertinya kurang tertarik dengan perangkat ini.

HTC G1Ponsel Android komersial pertama, HTC Dream (T-Mobile G1). Foto: Digital Trends

Awal Kemunculan Android

Kalau kalian fans Android garis keras, kalian mungkin tahu perjalanan awal Android bareng HTC. Pada 2008, HTC merilis ponsel Android komersial pertama HTC Dream atau T-Mobile G1.

Selama beberapa lama, HTC menjadi ponsel Android terbaik di pasaran. Sejumlah ponsel besutannya seperti Hero, DROID Incredible, EVO 4G, dan Desire, boleh dibilang turut mendongkrak popularitas sistem operasi Android sebagai pesaing yang layak untuk iOS di iPhone besutan Apple.

Sebagai bukti begitu bersaingnya ponsel HTC kala itu, pada pertengahan 2010 viral sebuah video yang mengadu HTC dengan iPhone berjudul 'iPhone 4 vs HTC Evo'.

Ya, HTC memiliki hubungan yang erat dengan Google dan dikenal karena menciptakan smartphone dan software berkualitas tinggi. HTC pula yang digandeng Google saat mereka membuat perangkat Nexus pertama, Nexus One.

Nexus OnePonsel Google Nexus pertama dibuat oleh HTC, Nexus One. Foto: Istimewa

Sepertinya, software yang keren adalah hal yang membuat HTC tampil menonjol dan berbeda. Ketika user interface (UI) Android masih sangat jelek waktu itu, HTC dipuji dengan Sense UI mereka yang oleh kalangan developer disebut sebagai peningkatan besar.

HTCTampilan Android 2.0 Eclair dibandingkan dengan HTC Sense pertama. Foto: XDA Developer

Apalagi di masa-masa awalnya, skin Android sangat penting. Stok yang ada dari Android sangat kurang fitur maupun desain. Android baru mulai terlihat benar-benar menarik pada 2011 ketika merilis Android 4.0 Ice Cream Sandwich.

HTCUI Android mulai menarik di seri Android 4.0 Ice Cream Sandwich. Begini perbandingannya dengan HTC Sense 4.0. Foto: XDA Developer

Ini bukan masalah Google saja. Ponsel Android awal Samsung dengan TouchWiz-nya, atau Motorola dengan Motoblur-nya juga mengalami kesulitan serupa.

Tapi, sesuai tagline-nya: 'Quietly Brilliant', HTC saat itu secara brilian memperlihatkan bahwa menjadi pendobrak. Tak hanya bisa membuat perangkat yang bagus, kompetensi HTC dalam membuat software merupakan kontribusi terbesarnya untuk Android.

HTC Desire 20 Pro dan U20 5GHTC terkenal dengan taglinenya 'Quietly Briliant'. Foto: XDA Developer

Perlahan Meredup

Namun kemudian, HTC terjebak terlalu lama di zona kenyamanan. Benar adanya pepatah yang bilang, kita akan mati jika berhenti berinovasi: innovate or die.

Google perlahan meningkatkan desain Android-nya sedangkan Sense UI mulai ketinggalan zaman. Desain skeuomorphic mulai terlihat jadul dan tidak menarik karena skin lain mulai terlihat lebih modern.

Sementara itu, dari sisi perangkat keras, Samsung menendangnya dan sukses mengambil alih pasar smartphone Android. Kalangan developer penggemar HTC tidak yakin apa yang bisa dilakukan HTC agar bisa bangkit atau setidaknya tetap relevan dengan zaman.

HTC dulunya adalah mitra penting bagi Google di awal kelahiran Android. Ada banyak orang yang menjajal pengalaman Android pertama mereka menggunakan ponsel HTC.

Perusahaan ini menunjukkan kepada dunia, bahwa Apple bukan satu-satunya perusahaan yang bisa bikin ponsel yang indah dan keren. Lebih dari itu, ada andil Sense UI milik HTC yang mendorong Google melakukan perbaikan visual di Android hingga menjadi seperti yang kalian lihat dan rasakan sekarang.