Virus corona telah menewaskan sedikitnya 170 jiwa dan menginfeksi lebih dari 8.100 orang di 20 negara. Agar penyebarannya tidak makin meluas, Xiaomi bikin lampu yang disebut dapat mencegah penyebaran virus berbahaya itu.
Diberinama Xiaoda, untuk memproduksinya Xiaomi melakukan penggalangan dana di situs Youpin. Lampu ini menjanjikan strerilisasi mencapai 99,9%.
Kemampuan ini berkat diadopsinya dua metode desinfeksi, ultraviolet (UV-C) dan sistem tabung ozon ganda. UV-C digunakan untuk membunuh atau menonaktifkan mikroorganisme dengan menghancurkan asam nukleat dan DNA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga mikroorganisme yang tersinari kehilangan vitalitas dan daya produksi, sehingga mencapai desinfeksi. Sementara ozon adalah senyawa dengan kekuatan oksidatif yang kuat, sehingga bantu membunuh bakteri.
![]() |
Xiaoda didesain ringkas. Pengguna dapat memasukkan lampu ini ke dalam tas untuk dibawa ke mana-mana. Tapi karena adanya efek berbahaya dari sinar ultraviolet sehingga ada cara khusus dalam penggunaannya.
Untuk menghidupkan tekan tiga detik tombol power. Lampu akan berkedip hijau untuk menandakan lampu sudah menyala. Setelahnya butuh 30 detik untuk lampu ini benar-benar menyala.
Di saat inilah pengguna diminta untuk meninggalkan ruangan tempat di mana lampu Xiaoda berada. Ini guna menghindari efek berbahas dari sinar UV. Lampu tersebut akan menyala selama 30 menit.
Baca juga: Twitter Lawan Teori Konspirasi Virus Corona |
Xiaoda dibekali port microUSB untuk isi ulang. Di dalamnya terdapat baterai berkapasitas 700 mAh.
Saat program crowdfunding berlangsung lampu ini dilepas seharga 79 yuan atau sekitar Rp 155 ribu. Setelah dijual reguler, harganya menjadi 149 yuan atau sekitar Rp 292 ribu.
(afr/fyk)