Perusahaan asal Inggris yang dimaksud adalah Nanoco, yang mempunyai spesialisasi di teknologi quantum dot. Jelang akhir pekan lalu mereka mengumumkan seorang konsumennya, sebuah perusahaan besar asal Amerika Serikat, membatalkan sebuah proyek bersama Nanoco.
Perusahaan besar asal AS ini diperkirakan adalah Apple, yang dipercaya sebelumnya berencana untuk menggunakan teknologi Nanoco untuk meningkatkan kualitas sensor kamera yang dipakai di iPhone generasi terbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik Nanoco maupun Apple memang tak pernah mengkonfirmasi kerja sama antara keduanya, namun Nanoco pada 2018 mengumumkan adanya kerja sama dengan sebuah perusahaan besar asal AS.
Namun rumor ini diperkuat oleh laporan BlueFin Research, sebuah perusahaan peneliti, yang menyebut ada perusahaan perakit iPhone yang juga menghentikan pengerjaan sensor quantum dot-nya setelah mereka menyadari biaya yang dibutuhkan untuk membuat sensor semacam ini dalam jumlah besar terlalu mahal.
Valuasi Merosot Drastis
Kontrak tersebut nilainya disebut mencapai 17,1 juta poundsterling, atau lebih dari setengah pemasukan tahunan Nanoco, yang akan dibayarkan selama dua tahun. Dengan kontrak sebesar ini, Nanoco bisa memperluas fasilitas produksinya di Cheshire, Inggris.
Namun kontrak tersebut kemudian dibatalkan, yang membuat valuasi Nanoco merosot dari 93 juta poundsterling menjadi 24 juta pounsterling, demikian dikutip detikINET dari Telegraph, Rabu (26/6/2019).
(asj/krs)