Beberapa Hal Mengecewakan di Review Nokia 9 PureView
Hide Ads

Beberapa Hal Mengecewakan di Review Nokia 9 PureView

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 14 Mar 2019 08:31 WIB
Nokia 9 PureView. Foto: Chris Velazco/Engadget
Jakarta - Nokia 9 PureView besutan HMD Global cukup jadi bahasan karena merupakan smartphone pertama di dunia dengan 5 kamera belakang. Akan tetapi ada beberapa kritikan dari para tukang review gadget setelah menjajalnya.

"PureView ini tidak spektakuler dilihat dari depan. Layarnya tidak edge to edge dan ada bezel besar di atas, kebesaran untuk standar sekarang. Mungkin bukan notch yang besar, namun kurang sedap di mata," tulis website teknologi ItPro.

Tapi bagian belakangnya dipuji karena melengkung di sisinya dan lima kamera membuat kesan futuristik. itPro juga menyoroti pemakaian prosesor Snapdragon 845 karena meskipun kelas flagship adalah keluaran tahun silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Keunggulan Nokia 9 PureView tentu di bidang kameranya. Namun menurut Android Authority yang telah melakukan review, aplikasinya tidak mulus digunakan. Mungkin dibutuhkan update software untuk itu.
Beberapa Hal Mengecewakan di Review Nokia 9 PureView Nokia 9 PureView. Foto: Chris Velazco/Engadget

"Sangat lambat dibuka, seperti butuh dua sampai lima detik. Aku menjadi gagal mengambil foto anakku main basket karena aplikasi kamera ini," tulis Eric Zeman dari Android Authority.

Sedangkan kualitas foto menurut Eric memang seringnya spektakuler, tapi kadang biasa. Kadang fotonya begitu jernih tapi dalam kondisi kurang cahaya tidak sangat bagus. "Padahal aku sungguh mengharapkan foto low light jauh lebih baik karena klaim HMD," sebutnya.



Di sektor video, Nokia 9 dapat meringkus sampai resolusi 4K. Secara umum, kualitas videonya bagus. Selain video, Android Authority ternyata juga memuji desainnya yang terbuat dari metal dan kaca serta tahan air. Namun tetap ada catatan dari mereka dalam kesimpulannya.

Pertama pemindai sidik jari ada kekurangan yang diharapkan dapat diselesaikan dengan update software. "Lima kamera belakang, didesain bersama Light dan Zeiss, punya banyak potensi dan juga kekurangan. Foto terkadang brilian, sering juga medioker," tulis Eric. (fyk/rns)