Laporan ini muncul dari sebuah organisasi bernama Sacom, yang mewawancari 28 pelajar yang ada di pabrik Quanta Computer di China. Para pelajar itu sebenarnya sengaja dikirim ke pabrik untuk magang, yang sebenarnya legal, dengan sejumlah batasan mengenai jenis pekerjaan yang dilakukan serta durasinya.
Yang jadi masalah, laporan ini mengklaim bahwa para pelajar itu malah diperlakukan seperti pegawai lain di pabrik termasuk bekerja lembur di malam hari, yang sebenarnya dilarang oleh hukum. Para pekerja magang itu berusaha keras untuk mengikuti jadwal kerja mereka karena gurunya sudah mewanti-wanti kalau mereka tak bisa lulus jika tak menyelesaikan magangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut salah seorang pelajar, ada sekitar 120 pelajar lain dari sekolahnya di pabrik Quanta tersebut, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Selasa (30/10/2018). "Kami melakukan prosedur yang sama selama ratusan ribu kali setiap harinya, seperti sebuah robot," ujarnya.
Agar tetap bisa datang ke sekolah, para pelajar itu dijadwalkan bekerja pada pukul 8 malam sampai 8 pagi, enam hari dalam seminggu.
Apple tentu tak tinggal diam mendengar hal ini, dan mengaku akan langsung menginvestigasi tudingan tersebut. Jika terbukti benar, Quanta Computer bisa terkena hukuman berat dari Apple.
"Kami segera menginvestigasi laporan yang menyebut pelajar magang dipekerjakan lembur dan pada shift malam. Kami tak mentoleransi kegagalan untuk mengikuti standar kami dan kami memastikan adanya tindakan cepat dan remediasi yang tepat jika kami menemukan adanya pelanggaran," ujar Apple dalam pernyataannya.
(asj/krs)