Chairman Nokia, Risto Siilasma mengungkap bahwa manajemen Nokia ketika itu sudah menyadari usangnya Symbian. Namun kenyataan itu jarang didiskusikan. "Aku memahami ada masalah besar di Nokia kala itu," kata Risto yang dikutip detikINET dari Helsingin Salomat.
Nokia memang masih menuai keuntungan besar dari deretan ponsel Symbian. Tapi pada tahun 2009, jelas bahwa iPhone telah merevolusi industri smartphone dengan layar sentuhnya yang inovatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Google memperkenalkan sistem operasi Android. Salah satu pengadopsi pertamanya adalah Samsung, saingan utama Nokia.
Perlahan tapi pasti, Nokia pun ketinggalan. Symbian memang diperbaiki, tapi tetap tidak cukup bagus. Risto pun ingin manajemen segera bertindak. Ia mengusulkan Nokia mengadopsi Android.
Risto mengusulkan Nokia harus menganalisa bagaimana jika memakai Android dengan dana uji coba mungkin di kisaran jutaan euro. Jumlah yang sangat kecil dibandingkan kekayaan Nokia kala itu.
Rencana itu akan menjadi cadangan jika proyek software Nokia yang lain gagal dan ancaman makin nyata. Android bisa menjadi juru selamat. Kala itu, Android memang belum meraksasa sehingga wajar jika Nokia harus hati-hati jika ingin menggunakannya.
Tapi Chairman Nokia ketika itu, Jorma Ollila, yang dianggap Risto paling bertanggungjawab atas jatuhnya bisnis ponsel Nokia, sama sekali tidak mengindahkan usulan Risto. Tampaknya, Jorma tidak mau mengakui Symbian sudah ketinggalan dan mulai kehilangan peminat.
Begitulah, sejarah mencatat Nokia akhirnya menjatuhkan pilihan pada Windows Phone yang dieksekusi oleh CEO Stephen Elop pada tahun 2010. Sayang, pilihan ini menjungkalkan Nokia yang pernah jadi ponsel sejuta umat.
Tonton juga 'Nokia Ingin Kembalikan Sejarah Jadi Ponsel Sejuta Umat':
(fyk/fyk)