"Jajaran direksi Nokia percaya bahwa Stephen memiliki pengalaman industri yang tepat dan keterampilan kepemimpinan untuk menyadari potensi penuh dari Nokia. Pengalamannya dalam membawa perubahan manajemen telah terbukti dan ini akan menjadi aset berharga untuk menyelesaikan transformasi perusahaan," ujar Jorma Ollila, Chairman Nokia Board of Directors.
Ia pun percaya, Stephen dapat mendorong inovasi dan efisiensi agar dapat memberikan peningkatan nilai kepada para pemegang saham Nokia. Stephen sendiri merasa bangga bisa bergabung dengan perusahaan sekelas Nokia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nokia memiliki posisi yang unik di pasar global sebagai brand besar. Perusahaan ini memiliki talenta mendalam yang akan terus memberikan produk-produk inovatif bagi kebutuhan konsumen," ujar Elop.
Elop lalu mengambil langkah berani yang didukung oleh Jorma, yaitu memakai sistem operasi Windows Phone, bukan Android yang kala itu sedang naik daun. Sebuah keputusan yang harus dibayar sangat mahal, ponsel Nokia jadi tidak laku dan kemudian diakuisisi Microsoft. Elop pun banyak dikenang sebagai sosok yang membuat ponsel Nokia tumbang.
CEO Terburuk
Buku berjudul 'Operation Elop' membahas sepak terjang Elop ketika menjadi CEO Nokia. Buku yang ditulis oleh jurnalis asal Finlandia ini menilai pemilihan Elop adalah kesalahan besar. Dialah yang menyebabkan kejatuhan divisi ponsel Nokia.
"Dengan berbagai standar pengukuran, Elop adalah salah satu CEO terburuk atau memang paling buruk. Elop adalah orang yang salah untuk memimpin Nokia. Ada orang lain yang seharusnya bisa menyelamatkan bisnis ponsel Nokia," kata Pekka Nykänen and Merina Salminen, sang penulis yang mewancarai sekitar 100 orang untuk menulis bukunya.
Mereka menilai kehancuran Nokia memang bukan semata salah Elop. Tapi berbagai strategi Elop untuk membangkitkan bisnis ponsel Nokia menemui kegagalan sehingga dia berperan besar dalam kejatuhan Nokia.
"Elop gagal dalam upaya menyelamatkan Nokia. Dia membuat kesalahan monumental, tapi niatnya baik. Dia mengambil risiko masif dengan menaruh semua telur ke dalam satu keranjang," kata penulis.
Risiko tersebut adalah dengan memilih memakai Windows Phone yang belum teruji ketimbang memakai Android. Elop juga melenyapkan Symbian yang pernah menjadi sistem operasi andalan Nokia.
Buruknya performa Elop sebagai CEO Nokia bisa dilihat juga dari nilai perusahaan Nokia. Sehari sebelum Elop menjabat CEO, Nokia masih bernilai 29,5 miliar euro. Tiga tahun Elop memimpin, nilai Nokia jatuh hingga menjadi 11 miliar euro.
Baca juga: Inilah Awal Kehancuran Ponsel Nokia |
Puncaknya, Nokia dijual ke Microsoft dengan harga murah, 'hanya' 5,4 miliar euro setelah mereka selalu gagal bersaing di pasar ponsel, utamanya smartphone. Mungkin saja Nokia tidak jatuh jika sejak awal langsung mengadopsi Android.
Menurut penulis, Elop sebenarnya sudah mempertimbangkan untuk memakai Android. Tapi akhirnya Windows Phone yang lebih dipilih.
Penulis menilai Nokia tidak menganalisis Windows Phone dengan baik sebelum menjatuhkan pilihan. Waktu itu, Windows Phone tidak bisa diterapkan di ponsel murah, tidak mendukung kamera depan, dan dukungan bahasa asing masih payah. Sudah begitu, aplikasinya pun minim dibandingkan rival.
Tonton juga 'Nokia Ingin Kembalikan Sejarah Jadi Ponsel Sejuta Umat':
(fyk/rns)