Dalam sebuah riset bertajuk Memahami Tren Konsumen Masa Kini, Neurosensum yang tak lain merupakan perusahaan riset pasar berbasis teknologi neuroscience dan artificial intelligence (AI), perubahan perilaku konsumen ini mendorong kenaikan di sektor lain yang mengutamakan pengalaman, seperti produk elektronik dan data seluler.
"Pengeluaran di kategori smartphone naik 21% (1,2 kali lipat) dalam dua tahun terakhir. Sedangkan untuk pengeluaran produk di kategori gadget dan elektronik meningkat 50% (1,5 kali lipat) dalam dua tahun terakhir," kata Rajiv Lamba, Managing Director Neurosensum di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rajib, rata-rata konsumen menghabiskan lebih dari lima jam di media sosial. Pangsa pasar untuk kategori data seluler dan broadband naik hampir dua kali lipat dalam dua tahun terakhir.
Masih berkaitan dengan riset, konsumen saat ini lebih mengutamakan pengalaman saat menggunakan produk dan jasa. Inilah, lanjut Rajib, diduga menjadi penyebab penurunnya konsumsi di kategori fast moving consumer goods (FMCG).
Di satu sisi, konsumen menurunkan jumlah konsumsi kategori FMCG atau berpindah ke merek FMCG lain yang lebih terjangkau (downgrading) karena adanya pergeseran dari perilaku konsumen ke ekonomi berbasis pengalaman.
Namun, di sisi lain perusahaan FMCG juga menghadapi tantangan dengan kemunculan berbagai merek lokal yang mengambil pangsa pasar dari merek-merek lama yang sudah mapan di pasaran. (mag/mag)