Dalam demonstrasi itu, ceritanya Assistant mewakili pemiliknya melakukan reservasi restoran dari ponsel Android. Asisstant pun melakukan telepon dan dijawab oleh manusia yang mewakili pihak restoran.
Yang menarik dalam demo ini, Asisstant benar-benar bersuara begitu miripnya dengan kita, sama sekali tidak ada kesan kaku. Sehingga pihak yang ditelepon tidak menyadari bahwa mereka sedang diajak berbicara oleh 'manusia palsu'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan luwes Assistant mengobrol, bahkan kadang kala berdehem untuk memikirkan jawaban. Semua pertanyaan dan jawaban yang diajukan pihak restoran dapat dibalasnya dengan baik.
Dalam kesempatan pertama, Assistant diberitahu bahwa semua meja sudah penuh. Tapi ia dapat membalas dengan mengajukan pertanyaan apakah ada meja kosong di hari selanjutnya.
"Tim kami bekerja sangat keras untuk mengerjakan hal seperti ini," kata Sundar, sesaat setelah demo tersebut disambut meriah oleh tepuk tangan hadirin.
Ya, untuk saat ini kemampuan sangat canggih tersebut memang belum sempurna. Kadang-kadang menurut Sundar, jawaban Asisstant juga masih kacau sehingga masih perlu waktu untuk meluncurkanya ke publik.
Jika nanti Assistant benar-benar bisa menelepon manusia dengan sempurna, tentu membuatnya menjadi asisten digital pintar yang sulit ditandingi lawan seperti Amazon Alexa ataupun Microsoft Cortana. (jsn/rns)