Jeroannya memang cukup mumpuni, dengan prosesor terkini Qualcomm Snapdragon 835. Ada pula fitur unik aplikasi 3D Creator, memungkinkan user melakukan scan 3D ke beragam obyek dan membagikannya ke media sosial atau pesan instan. Ada empat modenya yakni head scan, face scan, food scan dan freeform scan. Tapi selain itu tak ada yang istimewa.
Layarnya masih full HD dan baterai 2.700 mAh. Dari sisi desain, juga tidak ada perubahan berarti dari pakem desain Sony selama ini. Dan harganya tak bisa dibilang murah, Xperia XZ1 dipatok USD 700 dan Xperia XZ1 Compact USD 600.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepertinya Sony terus berpikir kalau mereka bisa memasang harga tinggi seperti halnya banderol flagship Samsung dan Apple. Tapi Sony tak punya pengaruh atau fans seperti yang dimiliki Samsung dan Apple," papar dia.
Ia menilai Xperia memang smartphone bagus, tapi tak secanggih ponsel Galaxy atau iPhone generasi terbaru. Bahkan pemindai sidik jari pun absen di Xperia XZ1. Maka alangkah baiknya kalau Sony mempertimbangkan ulang harganya.
"Aku sungguh berharap Sony bisa berpikir kembali soal bagaimana mereka memasang harga produknya," pungkas Cherlynn. (fyk/rns)