Masalah ini berawal saat Essential meminta pemesan ponselnya itu untuk mengirimkan data surat izin mengemudi (SIM)-nya untuk mengkonfirmasi alamat pengiriman ponsel. Kopi SIM tersebut harus dikirimkan oleh si pemesan melalui email.
Di sinilah masalahnya terjadi. Email yang dikirimkan oleh pemesan itu ternyata tak sekadar ditujukan ke pihak Essential, melainkan ke para pemesan lain. Jadi, data pribadi si pemesan seperti tanggal lahir dan alamatnya kini tersebar ke setiap pemesan Essential.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal ini Andy Rubin pun bergerak cepat dengan menulis sebuah postingan blog. Menurutnya masalah ini sangatlah memalukan dan mengambil tanggung jawab sepenuhnya atas kesalahan ini.
Masalahnya, segala macam keputusan, kecil maupun besar, harus melalui persetujuannya. Dan Rubin mengkonfirmasi sekitar 70 orang pemesan Essential menjadi korban kesalahannya ini.
Ia pun menawarkan jasa pengamanan LifeLock secara gratis selama setahun bagi para korbannya, yang secara tak sengaja menyebarkan data pribadi karena Essential salah mengatur email, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (1/9/2017). (asj/fyk)