Pasar Kamera Instan Masih Punya Potensi Besar
Hide Ads

Pasar Kamera Instan Masih Punya Potensi Besar

Muhammad Alif Goenawan - detikInet
Kamis, 18 Mei 2017 11:33 WIB
Foto: alif/detikinet
Jakarta - Di tengah gempuran mirrorles dan smartphone, kamera instan tetap bertahan. Bahkan pasar kamera instan masih memiliki potensi yang besar ke depan.

Era digital telah membuat penggunaan kamera lebih condong ke arah aktivitas media sosial. Dengan sekali jepret, biasanya hasil foto langsung dibagi-bagikan ke media sosial, seperti misalnya Instagram dan Path.

Namun, fenomena tersebut tidak memiliki pengaruh cukup besar untuk menggeser eksistensi kamera instan. Karena menurut Director PT. Fujifilm Indonesia Lim Djwe Khian, keduanya memiliki pandangan berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagaimana menikmatinya itu beda. Kalau digital, kan harus selalu pegang gadget. Kalau cetak lebih kepada kebutuhan untuk hiasan atau dekor kita punya tempat, semisal kamar atau mobil. Jadi menurut saya itu dua hal yang tidak bisa dibandingkan," papar Lim di Jakarta, Rabu (17/5/2017).

Hasil cetak fisik, lanjut Lim, lebih kepada bagaimana momen-momen yang penting bisa dinikmati tanpa harus membuka gadget. "Cetakan gini kan kadang-kadang kita butuh untuk dekorasi yang tidak bisa dilakukan oleh digital," terangnya.

Fujifilm cukup paham dengan kondisi yang serba digital seperti saat ini. Karena itu pihaknya coba menghadirkan sebuah kamera yang menjebatani antara digital dan analog, salah satunya Instax SQ10.

Seri terbaru kamera instan ini memiliki kemampuan untuk berfoto layaknya kamera instan, tapi dengan kualitas yang tajam bak kamera digital. Selain itu, hasil foto juga bisa disimpan di dalam microSD, sehingga nantinya juga bisa disebar ke media sosial.

Kamera Instax SQ10 juga dilengkap dengan layar LCD, sehingga pengguna bisa memilah-milah hasil jepretan dan mengedit sebelum dicetak.

"Memang ini mengapa diluncurkan? Karena ada permintaan. Dan ini seolah sudah menjadi jawaban dari Fujifilm," pungkas Lim.

Namun dengan kemampuan yang ditawarkan tadi, pengguna harus membayar lebih mahal dari Instax sebelumnya. Instax SQ10 dilepas seharga Rp 3,9 juta. (mag/afr)