Razia Ponsel Ilegal: Jangan Kasih Kendor!
Hide Ads

Razia Ponsel Ilegal: Jangan Kasih Kendor!

Adi Fida Rahman - detikInet
Rabu, 22 Jun 2016 04:40 WIB
Budiarto Halim (Foto: detikINET/Adi Fida Rahman)
Jakarta - Keberhasilan pemerintah merazia ponsel ilegal disambut baik oleh bos Erajaya. Ia pun berharap kegiatan ini rutin dilakukan atau jika menggunakan istilah anak muda zaman sekarang, jangan kasih kendor!

Presiden Direktur Erajaya Group Budiarto Halim mengatakan, kegiatan razia dapat mendatangkan efek jera pada pemasok ponsel ilegal. Tapi bila tidak dilakukan secara berkala maka akan sia-sia.

Biasanya setelah razia, biasanya pemasok ponsel ilegal menahan diri atau bersembunyi. Setelah reda, umumnya mereka beraksi kembali. Karena itu, perlu ada kesinambungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan cuma sekali, terus berenti. Sayang mementumnya, harus dijaga terus," kata Budiarto usai acara ibox.co.id di Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa malam (21/6/2016).

Lebih lanjut Budiarto memaparkan, kehadiran ponsel ilegal dapat merugikan banyak pihak. Pemerintah jadi kehilangan potensi pemasukan yang besar lewat pajak.

"Razia kemarin berhasil mengamankan 10 ribu unit smartphone ilegal. Pemerintah mengalami kerugian mencapai Rp 15 miliar. Saat ini banyak ponsel BM di pasaran, coba hitung saja kerugian yang diderita pemerintah," papar Budiarto.

Selain pemerintah, konsumen yang membeli pun tak luput menderita kerugian. Sebab ponsel ilegal terkadang merupakan smartphone bekas yang dirakit ulang atau refurbished. Selain itu konsumen tidak dapat perlindungan garansi.

Demikian pula dengan industrinya itu sendiri. Adanya ponsel black market akan merugikan pihak distributor yang berinvestasi besar untuk memasukkan perangkat secara resmi sesuai aturan pemerintah.

"Semoga pemerintah menyiapkan solusi yang tepat apalagi akan berlakunya aturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri)," harap Budiarto.

(afr/ash)
Berita Terkait