Kerja sama ini juga melibatkan lembaga riset Mars Research Indonesia untuk menjaring pendapat publik melalui survei. Hasnul sendiri saat ini merupakan Senior Partner di lembaga riset tersebut.
Hasil yang diharapkan tentu agar Advan bisa menghasilkan produk bagus yang bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. "Tidak semua produk dengan spek tinggi dan hebat itu bisa diterima oleh pasar khususnya pasar lokal," ujar Chandra Tansri, Direktur Penjualan Advan di Jakarta, Selasa (17/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada orang yang budget jadi masalah utama. Mau sebagus apapun produknya, kalau nggak masuk budget ya nggak akan dibeli," ujarnya.
Advan memilih untuk menggandeng Hasnul dalam proyek ini karena pria lulusan Institut Teknologi Bandung itu disebut punya visi yang sama dengan Advan. Sebelumnya, Advan melakukan risetnya secara internal. "Sekarang kita gandeng Hasnul, sebagai pakar yang lebih paham dengan kondisi konsumen kita," tambah Chandra.
Sementara Hasnul sendiri mengaku sebenarnya ia skeptis dengan ponsel yang dibuat di dalam negeri, karena menurutnya agak dipaksakan. "Namun setelah melihat pabrik yang dimiliki Advan, baru saya percaya," ujar Hasnul, yang sudah melanglang buana di perusahaan telekomunikasi ini.
Advan sendiri mempunyai pabrik yang terletak di Semarang, yaitu terletak di kawasan industri Candi Kota Semarang. Pabrik ini menempati lahan seluas 15.000 meter persegi.
Ponsel hasil kerja bareng Advan dan Hasnul ini diharapkan sudah bisa dipasarkan dalam waktu dekat, dijanjikan sudah dirilis sebelum hari raya Idul Fitri, yang artinya akan hadir sebelum bulan Juli mendatang.
"Sebenarnya prosesnya membutuhkan waktu setidaknya tiga bulan, namun karena sudah dicicil bisa lebih cepat dari itu. Ya sebelum lebaran semoga sudah selesai," tambah Hasnul. (asj/ash)











































