Demikian diungkapkan KangHyun Lee, Vice President of Corporate Business & Corporate Affairs Samsung Indonesia saat dikonfirmasi detikINET, Kamis (21/1/2015).
Dipaparkan pria yang kerap disapa 'Pak Haji' ini, sejak tahun 2015 lalu, hampir semua ponsel Samsung yang dijual di Indonesia sudah dirakit di pabrik Samsung di Cikarang. Mulai dari Samsung Galaxy Grand Prime, Galaxy Note 4, Galaxy S6, Galaxy S6 Edge, Galaxy Tab S, Galaxy Tab S2, Galaxy Tab A, dan lainnya.
"Dengan kapasitas hingga 1,5 juta unit per bulannya, kami selalu berusaha memenuhi permintaan masyarakat Indonesia," ujarnya.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran pabrik ini sekaligus sebagai jawaban Samsung untuk menaati aturan Tingkat Kandungan Ðalam Negeri (TKDN) untuk ponsel 4G yang telah ditetapkan pemerintah. Dimana per Januari 2017, TKDN ponsel 4G yang beredar di Indonesia sudah harus di angka 30%.
Samsung sendiri pada saat pendirian pabrik ponsel dan tabletnya di Cikarang pernah mengungkapkan bahwa kandungan lokal gadgetnya sudah di angka 20%. TKDN yang dimaksud adalah tingkat kandungan dalam negeri yang bisa mencakup banyak hal termasuk tenaga kerja, perangkat keras juga perangkat lunak.
"Peraturan TKDN sampai 2017 itu 30%. Jadi nanti saat diterapkan 30%, sudah siap," tutur KangHyun Lee.
(ash/fyk)












































