'2016 Flagship Killer', demikian tagline ambisius OnePlus 2 yang digaungkan. Ya, Anda tak salah baca kok. OnePlus memang ingin jadi 'pembunuh' ponsel flagship di tahun 2016!
Hal ini tentu menarik rasa penasaran. Apa mereka gak salah dengan target tersebut? Lantas, apa modal OnePlus 2 sehingga begitu pede untuk menyebut ponsel anyarnya itu bisa 'membunuh' ponsel-ponsel flagship yang belum diluncurkan?
"Bukan aku yang membuat tagline itu. Disebut sebagai flagship killer, kenapa ponsel-ponsel flagship tersebut masih hidup," kelakar Michael Tideback, Expansion Manager OnePlus Global setengah berkelit ketika menjawab pertanyaan itu, di Jakarta, Jumat (31/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya adalah konektor USB-C, yang yang dipakai oleh OnePlus sebagai standar di OnePlus 2. "Kami menggunakan USB-C di OnePlus 2, meski masih menggunakan standar USB 2.0 di dalamnya. Kami juga memakai RAM 4 GB, meski sebenarnya RAM sebesar itu juga tak dibutuhkan," tambah Tideback.
Jika dilihat dari segi spesifikasi, OnePlus 2 memang cukup mewah namun untuk ponsel keluaran tahun 2015. Prosesor Snapdragon 810-nya juga dipakai di banyak ponsel lain. RAM 4 GB pun bukan eksklusif milik OnePlus, karena sudah ada di Zenfone 2 dan Mi Note Pro milik Asus dan Xiaomi.
Bahkan layar 5,5 inch milik OnePlus 2 juga masih beresolusi 1080p. Jelas sudah dilewati oleh banyak ponsel flagship milik pabrikan lain, yang sudah menyentuh resolusi 1440p alias QHD. "Layar 2K membuat konsumsi baterai semakin parah, jadi kami merasa kurang layak untuk menggunakannya," kilah Tideback.
Jika dari segi spesifikasi OnePlus 2 hanya setara dengan ponsel keluaran tahun 2015, maka satu-satunya keunggulan dari ponsel ini yang tersisa adalah harga. OnePlus 2 versi 4GB/64GB akan dijual mulai Q4 2015 dengan harga Rp 5,4 juta di Indonesia, lebih murah dari ponsel-ponsel flagship lain yang setara.
Kemudian Tideback pun berlindung di balik tagline OnePlus, yaitu 'never settle'. "Di sinilah arti sebenarnya dari never settle. Jika kamu merasa OnePlus 2 tak cukup baik, maka jangan dibeli. Beli saja ponsel yang lain," tutup Tideback.
(asj/ash)