Jalan-jalan ke Pabrik Ponsel Samsung di Cikarang
Hide Ads

Jalan-jalan ke Pabrik Ponsel Samsung di Cikarang

Zulfi Suhendra - detikInet
Selasa, 16 Jun 2015 17:07 WIB
Cikarang - Setelah memproduksi aneka produk elektronik seperti televisi, set-top box (STB), blu-ray player sejak tahun 1991 di Indonesia, PT Samsung Electronics Indonesia mengembangkan bisnis dengan menghasilkan alat telekomunikasi yaitu ponsel dan tablet.

Samsung baru meresmikan pabrik ponsel pintar dan tablet di pabrik Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Seperti apa pabriknya?

Rombongan wartawan Kementerian Perindustrian‎ termasuk detikFinance berkesempatan hadir dalam acara peresmian yang dilakukan oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin pagi tadi, Selasa (16/6/2015).

Selain Menperin, juga hadir Bupati Bekasi Neneng Hasanah juga Advisor Samsung Agum Gumelar dan jajaran dari direksi Samsung.

Proses peresmian sama sekali tidak ada kesan megah. Tak ada tari-tarian, hiburan musik, atau acara penyambutan lainnya.

Hanya ada serangkaian sambutan yang ditutup dengan penandatanganan prasasti juga doa. ‎Kemudian acara dilanjutkan ke peninjauan proses produksi.

Pabrik perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) itu sangat ketat pada peraturan. Sejumlah petugas keamanan alias satpam berjaga di ‎beberapa titik pabrik, baik di luar ataupun di dalam.Setiap individu diberikan handy talkie (HT) untuk berkoordinasi satu sama lain. Di pabrik ini tak bisa sembarangan mengambil foto. Jangankan di dalam pabrik, di area luar untuk mengambil gambar gedung pun tidak diperbolehkan.

"Maaf tidak boleh ambil gambar," tutur salah se‎orang petugas keamanan.

Rombongan menyusuri jalur yang sudah disediakan yang bergaris hijau di tepian jalan kompleks pabrik. Pengunjung tak bisa sembarangan berjalan bergerombol karena pasti akan ada yang menegur untuk kembali ke jalur yang sudah disediakan.

Jarak kantor utama ke pabrik ponsel yang berada di belakang cukup jauh, sekitar 200 meter. Jalan kaki di tengah matahari yang hampir berada di atas kepala cukup membuat peluh berucucuran.

Begitu sampai di area pabrik ponsel, lagi-lagi ada beberapa satpam yang berjaga dengan sigap. Sebelum masuk, kami diharuskan memakai sarung sepatu berbahan plastik sekali pakai.

Teringat beberapa kali mengunjungi pabrik elektronik, aturan ini harus dijalankan. Alasannya agar tak ada partikel atau debu dari sepatu yang kita pakai menempel pada produk yang sedang dibuat.

Setelah memakai sarung sepatu, kami kembali dicegat oleh sejumlah petugas di bagian depan pabrik. Mereka meminta kamera, ponsel, tablet, atau barang elektronik lainnya termasuk power bank pun tidak dibawa masuk. Semua harus dititipkan.

Singkatnya, bergerak ke dalam pabrik, nampak karyawan/i tengah sibuk bekerja. Sebagian dari mereka tampak serius memandangi beberapa layar komputer.

Kemudian lebih banyak lagi yang sibuk melakukan proses produksi bersamaan dengan mesin yang berjalan otomatis. Produksi dilakukan dari mulai perakitan hingga pengepakan.

Di dalam pun tak boleh mengambil foto atau gambar. Bila coba-coba mengambil foto di dalam, begitu bergerak ke luar ada petugas yang memerika dan memastikan kamera tidak menyimpan gambar aktivitas di dalam pabrik. Jika terbukti ada foto yang diambil, petugas tak segan menghapus foto-foto tersebut.

Saat menuju ke pintu luar pun setiap orang harus melewati metal detector untuk memastikan tak ada yang membawa pulang ponsel-ponsel yang diproduksi di pabrik itu.



(jsn/ash)
Berita Terkait