Motorola resmi meluncurkan varian terbaru seri Moto E. Dengan harga di Rp 1 jutaan, varian ini disiapkan untuk mengincar segmen low-end. Apa perbedaannya dibandingkan varian sebelumnya?
Segmentasi yang ditempati ketiganya memang berbeda. Bila Moto E untuk kelas bawah, maka Moto G mengisi segmen menengah, sedangkan moto X lebih ke segmen mid-to-high. Praktis perbedaan jeroan ketiganya pun berbeda.
Moto X sebagai posisi teratas dibekali prosesor X8 berbasis Snapdragon S4 Pro dual core dengan kecepatan 1.7 GHz, RAM 2 GB, pilihan memori internal 16 GB dan 32 GB, dan kamera 10 MP. Bentang layar yang dimilikinya sebesar 4,7 inch berteknologi AMOLED dengan resolusi HD (1280x720 pixel).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prosesor Moto G justru memiliki jumlah core lebih banyak dibanding Moto X lewat quad core Snapdragon 400 berkecepatan 1.2 GHz.
Besaran RAM-nya juga menjadi 1 GB, dan pilihan RAM yang juga terbatas pada 8 GB dan 16 GB. Termasuk kemampuan kamera yang menyusut menjadi 5 MP.
Resolusi layar Moto G tetap HD, namun dengan bentang yang sedikit lebih kompak dengan ukuran 4,5 inch dan hanya berteknologi LCD.
Moto E yang bakal mengisi kelas low-end jelas memiliki spesifikasi yang cukup berjarak dengan kedua varian diatas. Ponsel ini dibenamkan prosesor dual core Snapdragon 200 kecepatan 1.2 GHz, tapi dengan besaran RAM yang lumayan dengan 1 GB. Memori internalnya cukup dengan 4 GB dan kamera dengan kemampuan 5 MP.
Bentang layar Moto E sebesar 4,3 inch dan mengusung resolusi qHD (960x540 pixel) seperti yang banyak diaplikasikan ponsel sekelasnya.
Penempatan harga
Sejak awal diluncurkan, selain disebut ada campur tangan Google, yang cukup memikat dari seri Moto adalah soal harga. Terutama saat Moto X, pertama kali meluncur dibanderol cukup menggoda, USD 300.
Dengan sebutan sebagai versi βmurahβ dari Nexus 4, sesaat setelah diluncurkan, Moto X memang cukup diburu konsumen di AS.
Sayangnya, Moto X hanya sebatas dijual untuk wilayah AS, sehingga konsumen Google dan Motorola di belahan negara lainnya tak punya kesempatan memiliki.
Namun potensi tersebut tak disia-siakan Motorola. Beberapa bulan kemudian diluncurkanlah Moto G untuk pasaran global.
Sempat disebut sebagai versi βmurahβ dari Moto X, ponsel yang dihargai USD 180 β USD 220 ini juga banyak diincar konsumen global. namun kabar kehadirannya di Indonesia mentok sampai Kementerian Kominfo dan tak ada kabar kelanjutannya.
Mengingat Lenovo memiliki base yang cukup kuat di Indonesia, kehadiran Moto E yang konon ada campur-tangan Lenovo di dalamnya cukup besar peluangnya masuk Indonesia. Apalagi harga yang ditawarkan menuai perhatian dengan banderol USD 130.
Dengan harga segitu umumnya produsen mengincar pasar berkembang seperti Indonesia. Ditambah lagi selain di London, Inggris, Moto E juga diumumkan bersamaan di India yang notabene adalah pasar berkembang seperti halnya Indonesia.
Jadi pilih mana?
Β