×
Ad

Gokil, Cuan Nvidia Tembus Rp 66,9 Juta Tiap Detik

Anggoro Suryo - detikInet
Kamis, 20 Nov 2025 21:00 WIB
Foto: dok. idesignarch
Jakarta -

Nvidia kembali mencatatkan kinerja luar biasa di laporan keuangan Q3 fiskal 2026. Perusahaan yang dipimpin Jensen Huang itu membukukan pendapatan USD 57 miliar, angka tertinggi sepanjang sejarah Nvidia, sekaligus melampaui proyeksi internal Nvidia. Jika dirata-ratakan, Nvidia meraup kira-kira USD 4.000 keuntungan bersih per detik.

Lonjakan terbesar kembali datang dari bisnis pusat data (data center), segmen yang menjadi motor pertumbuhan Nvidia sejak era ledakan AI generatif. Pada kuartal ini, pendapatan data center perusahaan mencapai USD 51,2 miliar, naik 66 persen dibanding tahun sebelumnya. Artinya, Nvidia berhasil menambah sekitar USD 10 miliar revenue data center hanya dalam tiga bulan.

Dunia teknologi menyoroti performa data center Nvidia karena dianggap sebagai indikator utama apakah AI bubble sedang mendekati puncaknya. Namun Nvidia tampak belum melihat tanda perlambatan. Untuk Q4, Nvidia menargetkan pendapatan USD 65 miliar, yang berarti butuh tambahan sekitar USD 8 miliar lagi pada kuartal berikutnya.

"Penjualan Blackwell sangat luar biasa, dan cloud GPU sudah terjual habis," kata CEO Nvidia Jensen Huang, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (20/11/2025).

Namun dalam wawancara dengan Bloomberg TV, ia meluruskan bahwa bukan berarti stok benar-benar habis.

"Kami masih punya banyak Blackwell untuk dijual kepada anda, akan banyak Blackwell yang datang (dari pabrik)," tambahnya.

Dalam penjelasan ke investor, Nvidia menyebut arsitektur Blackwell Ultra menjadi pendorong terbesar lonjakan pendapatan pusat data pada kuartal ini.

Selain bisnis AI, segmen gaming juga menunjukkan perbaikan. Pendapatannya tumbuh 30 persen year-on-year, kabar baik bagi lini GPU gaming berbasis Blackwell yang sebelumnya mendapat respons beragam, terutama dari ulasan awal seri RTX 50.

Soal kekhawatiran gelembung AI, Huang terlihat percaya diri dalam sesi tanya jawab dengan investor. Ia menegaskan bahwa AI telah mencapai titik puncaknya, dan menyebut pergeseran menuju agentic AI dan physical AI sebagai gelombang revolusi teknologi selanjutnya.

Dengan permintaan GPU yang belum menunjukkan tanda melambat dan pelanggan yang terus memborong chip AI, Nvidia berada di posisi yang semakin dominan dalam industri komputasi modern -- meskipun kekhawatiran soal keberlanjutan pertumbuhan AI semakin sering muncul dari berbagai analis.



Simak Video "Video: NVIDIA Suntik Dana Investasi Rp 1,6 Kuadriliun ke OpenAI"

(asj/asj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork