Gelembung AI Dicemaskan Pecah, Dampaknya Bisa Mengerikan
Hide Ads

Gelembung AI Dicemaskan Pecah, Dampaknya Bisa Mengerikan

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 11 Okt 2025 19:00 WIB
ChatGPT.
Foto: Doc. Insider
Jakarta -

Para pakar khawatir AI bubble akan terjadi dan mengancam perekonomian. Bubble mengacu pada situasi ketika harga suatu aset naik pesat dan melebihi nilai intrinsik aset tersebut. Gelembung ini bisa pecah dan kehilangan nilai secara drastis.

"Saya tahu menulis cerita gelembung itu menggoda. Faktanya, ada banyak bagian dari AI yang menurut saya agak bergelembung saat ini," cetus CEO OpenAI, Sam Altman, baru-baru ini.

Di Silicon Valley, perdebatan tentang apakah perusahaan AI dinilai terlalu tinggi. Ada kekhawatiran perusahaan-perusahaan ini dinilai terlalu mahal. Altman memperkirakan investor akan membuat beberapa keputusan buruk dan startup yang sebenarnya kurang bagus memborong uang dalam jumlah besar. Tetapi tidak dengan OpenAI karena ia mengklaim ada sesuatu yang nyata terjadi di perusahaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Dalam beberapa hari terakhir, peringatan akan gelembung AI datang dari Bank of England, IMF, serta bos JP Morgan Jamie Dimon. Pengusaha AI awal Jerry Kaplan mengatakan mengalami empat gelembung. Ia terutama khawatir sekarang mengingat besarnya uang yang beredar dibanding ledakan dot-com.

"Ketika gelembung pecah, itu akan sangat buruk, dan bukan hanya bagi orang-orang di bidang AI. Itu akan menyeret ekonomi secara keseluruhan," katanya seperti dikutip detikINET dari BBC.

Di pihak lain, Prof Anat Admati dari Stanford menyebut sulit meramalkan dengan pasti. "Sangat sulit untuk menentukan waktu terjadinya gelembung. Dan Anda tidak bisa mengatakan dengan pasti bahwa Anda berada di dalamnya sampai gelembung itu pecah," katanya.

Perusahaan yang terkait dengan AI menyumbang 80% dari keuntungan yang mencengangkan di pasar saham Amerika tahun ini. Adapun Gartner memperkirakan pengeluaran global untuk AI kemungkinan akan mencapai USD 1,5 triliun sebelum tahun 2025 berakhir.

Kaplan mengklaim melihat beberapa tanda yang menunjukkan bahwa sektor AI dan perekonomian secara keseluruhan bisa berada dalam masalah. Belum lagi infrastruktur fisik gila-gilaan dibangun untuk pengembangan AI.

"Kita sedang menciptakan bencana ekologi buatan manusia yang baru: pusat data raksasa di tempat-tempat terpencil seperti gurun, yang akan berkarat dan mencemari lingkungan, tanpa ada yang tersisa untuk dimintai pertanggungjawaban karena para pembuat dan investornya akan lama pergi," katanya, dikutip detikINET dari BBC.




(fyk/fyk)
Berita Terkait