10% Sahamnya Akan Dicaplok Pemerintah AS, Intel Cemas
Hide Ads

10% Sahamnya Akan Dicaplok Pemerintah AS, Intel Cemas

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 27 Agu 2025 21:00 WIB
SANTA CLARA, CA - JANUARY 16:  The Intel logo is displayed outside of the Intel headquarters on January 16, 2014 in Santa Clara, California.  Intel will report fourth quarter earnings after the closing bell.  (Photo by Justin Sullivan/Getty Images)
Foto: Getty Images
Jakarta -

Intel memperingatkan potensi reaksi negatif dari investor, karyawan, dan pihak lain terhadap pengambilalihan 10% saham perusahaan oleh pemerintahan Donald Trump. Itu terungkap dalam sebuah dokumen yang mengutip risiko yang terkait dengan kesepakatan tersebut.

Salah satu area yang menjadi perhatian utama adalah penjualan internasional, dengan 76% pendapatan Intel pada tahun fiskal terakhirnya berasal dari luar AS. Perusahaan mencatat pendapatan sebesar USD 53,1 miliar untuk tahun fiskal 2024, turun 2% dari tahun sebelumnya.

Bagi pelanggan internasional Intel, perusahaan kini terhubung langsung dengan kebijakan tarif dan perdagangan Presiden Donald Trump yang terus berubah. Mereka mungkin jadi cemas dan menjauh dari Intel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin ada reaksi negatif, baik langsung maupun seiring waktu, dari investor, karyawan, pelanggan, pemasok, mitra bisnis atau komersial lainnya, pemerintah asing, atau pesaing," tulis perusahaan dalam dokumen tersebut.

ADVERTISEMENT

"Mungkin juga ada litigasi terkait transaksi tersebut atau lainnya, dan peningkatan pengawasan publik atau politik terhadap perusahaan," tambah Intel seperti dikutip detikINET dari CNBC.

Intel juga menyatakan bahwa potensi perubahan lanskap politik di Washington dapat mempersulit atau membatalkan kesepakatan tersebut dan menimbulkan risiko bagi pemegang saham saat ini dan di masa mendatang.

Kesepakatan tersebut memberikan Departemen Perdagangan hingga 433,3 juta lembar saham Intel. Pembelian saham sebagian besar didanai oleh uang yang telah diberikan kepada Intel berdasarkan Undang-Undang CHIPS dari era Presiden Joe Biden.

Intel telah menerima USD 2,2 miliar dari program tersebut dan akan menerima tambahan USD 5,7 miliar. Program federal terpisah memberikan USD 3,2 miliar, dengan total USD 11,1 miliar.

Trump menyebut perjanjian itu "Kesepakatan Hebat bagi Amerika" dan mengatakan bahwa pengembangan chip canggih sangat penting bagi masa depan AS. Saham Intel menguat menyusul kabar itu, dengan sahamnya naik sekitar 25% sejauh ini dalam sebulan.




(fyk/fyk)
Berita Terkait