Induk Google Alphabet melakukan PHK terhadap 12 ribu pegawainya, atau sekitar 6% dari total pegawainya di seluruh dunia.
Dalam memo yang dikirimkan ke para pegawai, CEO Alphabet Sundar Pichai menyebut PHK itu terpaksa dilakukan Google karena mereka terlalu banyak merekrut pegawai dalam beberapa tahun belakangan, yang dilakukan karena kondisi ekonomi saat itu berbeda dengan saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Duh! Google Umumkan PHK 12.000 Karyawan |
"Saya bertanggung jawab penuh atas keputusan yang membawa kita ke sini," kata Pichai dalam memo tersebut.
Kabar PHK ini muncul sehari setelah Microsoft juga mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 10 ribu pegawai, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Sabtu (21/1/2023).
PHK di Alphabet ini tersebar di berbagai divisi yang ada di induk Google tersebut, termasuk bagian perekrutan dan korporat, juga tim engineering dan produk. PHK ini juga tak cuma dilakukan untuk pegawai Alphabet di Amerika, melainkan secara global, dan langsung dilakukan saat ini.
Pegawai yang terkena PHK sudah dikirimi email oleh Alphabet, meski prosesnya mungkin akan lebih lama di negara-negara tertentu karena aturan ketenagakerjaan yang berbeda di masing-masing negara.
Sebelumnya diberitakan, lima perusahaan teknologi terbesar di AS diperkirakan akan mencatatkan penurunan profit besar selama periode Oktober-Desember 2022, dan bakal melakukan berbagai penyesuaian di dalam perusahaannya itu.
Ke-5 perusahaan itu adalah Meta, Amazon, Apple, Alphabet, dan Microsoft. Dari semuanya itu, Meta dan Amazon diperkirakan akan mencatatkan penurunan yang terbesar
Para analis sudah menurunkan proyeksi pemasukan total dari ke-5 perusahaan tersebut, dengan besaran hingga 5% untuk rentang waktu Oktober hingga Januari.
"Saya memperkirakan tak akan ada kabar bagus untuk sementara, setidaknya selama tiga kuartal ke depan. Saya juga memperkirakan lebih banyak PHK yang terjadi," kata Siddharth Singhai, chief investment officer di perusahaan investasi Ironhold Capital.
(asj/agt)