Elon Musk Dilarang Jualan Starlink di China
Hide Ads

Elon Musk Dilarang Jualan Starlink di China

Anggoro Suryo - detikInet
Selasa, 11 Okt 2022 20:35 WIB
Elon Musk
Foto: AP/Jae C. Hong
Jakarta -

Elon Musk mengungkap pandangan pemerintah China terhadap layanan internet satelit Starlink miliknya. Bisa ditebak, ia dilarang menjajakan layanan tersebut di Negeri Tirai Bambu.

Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, Musk menyebut pemerintah China secara blak-blakan memintanya agar tak menjual layanan Starlink di China. Termasuk tanggapan negatif mereka karena Musk menggelar layanan Starlink di Ukraina.

Seperti diketahui, Musk langsung membuka akses Starlink di Ukraina setelah Rusia menginvasi negara tetangganya itu. Bahkan ia langsung mengirimkan sejumlah terminal Starlink ke Ukraina secara cuma-cuma untuk membantu negara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum jelas tanggapan Musk terhadap penolakan pemerintah China terhadap Starlink tersebut. Namun yang jelas layanan internet satelit itu memang terlihat belum berencana menggelar layanannya di China. Bahkan di negara-negara sekitar China seperti Taiwan, Mongolia, dan Vietnam pun layanannya masih terganjal masalah regulasi.

Wajar jika pemerintah China menolak kehadiran satelit internet Starlink, karena pengguna layanan tersebut bakal tak terdampak berbagai pembatasan dan penyensoran internet yang diberlakukan secara ketat di China.

ADVERTISEMENT

Contohnya di Iran, yang baru-baru ini menerapkan penyensoran ketat terhadap akses internet terkait aksi protes besar-besaran yang terjadi di negara tersebut. Starlink memang sengaja membuka aksesnya di Iran sebagai tanggapan atas penyensoran tersebut.

Tentunya Musk akan sangat berhati-hati dan (seharusnya) tak akan mencari masalah dengan pemerintah China. Pasalnya Tesla, yang juga perusahaan miliknya, saat ini punya pabrik di Shanghai, dan menjual lebih dari 80 ribu mobil di China. Jika ia macam-macam, bukan tak mungkin Tesla ikut ditendang dari negara tersebut.

Sejauh ini Musk terlihat memilih bermain aman dengan pemerintah China dan mengikuti semua aturan yang berlaku. Bahkan ia sampai menulis sebuah kolom di majalah yang dijalankan oleh badan penyensoran internet China, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (11/9/2022).




(asj/fay)
Berita Terkait