Dengan penambahan Stasiun McMurdo di Antartika, SpaceX mengatakan layanan internet broadband Starlink berbasis orbitnya kini menjangkau seluruh benua.
CEO SpaceX Elon Musk mentweet bahwa layanan internet berkecepatan tinggi yang disalurkan melalui orbit rendah Bumi ini benar-benar tersedia secara global.
Dikutip dari Cnet, layanan tersebut baru-baru ini aktif di Afrika, dimulai di Mozambik dan Nigeria, dan diluncurkan pada akhir tahun di Filipina untuk mulai membuat terobosan di Asia Tenggara.
Seperti yang dicatat oleh Musk sendiri, layanan ini bahkan digunakan di dasar dunia oleh para ilmuwan di Antartika.
Saat ini, Starlink telah aktif di Australia, Selandia Baru dan sejumlah negara di Amerika dan Eropa. Di Rusia, internet Starlink belum diaktifkan karena situasi konflik Rusia-Ukraina. SpaceX mengaktifkan Starlink di Ukraina awal tahun ini tak lama setelah Rusia menginvasi.
Armada satelit Starlink dikirim ke Ukraina untuk menjaga agar wilayah yang dilanda perang itu bisa tetap terhubung. Musk juga melaporkan bahwa Starlink telah berhasil menahan upaya Rusia untuk menghentikannya.
Saat ini ada lebih dari 3.000 satelit Starlink di orbit, dan SpaceX akan terus menambahkan setidaknya seribu lebih di bawah lisensi saat ini dari Komisi Komunikasi Federal AS. SpaceX sebelumnya telah mengumumkan ingin mengembangkan "mega-konstelasi" satelit menjadi sebanyak 50 ribu router terbang.
Musk juga mengungkapkan melalui Twitter bahwa pada bulan Juni lalu, angka berlangganan Starlink sudah mendekati setengah juta.
Simak Video "Elon Musk Pastikan SpaceX Tetap Danai Internet Starlink Gratis di Ukraina"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)