Gelombang PHK di perusahaan teknologi masih berlanjut, bukan cuma pada startup. Giliran Microsoft yang memangkas jumlah karyawannya di tengah kondisi ekonomi yang sedang ombang-ambing.
Bloomberg melaporkan Microsoft sedang dalam proses untuk menyelaraskan kembali peran karyawan di bisnisnya menyambut tahun fiskal 2023. Momen seperti ini biasanya memang dimanfaatkan oleh perusahaan untuk melakukan restrukturisasi.
Microsoft kabarnya mem-PHK kurang dari 1% karyawannya. Perusahaan yang bermarkas di Redmond itu mempekerjakan sekitar 181.000 karyawan per Juni 2021. Artinya, ada sekitar 1.800-an karyawan yang akan kena PHK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini kami memberitahu sejumlah kecil karyawan bahwa peran mereka telah dihapus. Ini adalah hasil dari penataan strategis, dan, seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi bisnis kami secara teratur," kata juru bicara Microsoft, seperti dikutip dari CNBC, Rabu (13/7/2022).
"Kami akan terus berinvestasi di area tertentu dan menambah jumlah karyawan di tahun mendatang," sambungnya.
Karyawan Microsoft yang diberhentikan mencakup berbagai divisi, termasuk solusi mitra dan konsumen hingga consulting. PHK ini juga diumumkan setelah Microsoft mengurangi rekrutmen karyawan untuk tim Windows, Office, dan Teams.
Microsoft terakhir kali mengumumkan PHK pada tahun 2017, setelah memulai tahun fiskal barunya. Perusahaan besutan Bill Gates ini merumahkan ribuan karyawan setelah menata ulang strategi penjualan.
PHK di sektor teknologi memang semakin sering terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Tidak hanya startup yang terdampak, tapi perusahaan besar seperti Oracle, Twitter, Tesla, hingga Meta juga kena imbasnya.
Twitter belum lama ini memberhentikan sepertiga karyawan di divisi rekrutmen. Sementara itu Tesla sudah merumahkan ratusan karyawan dalam sebulan terakhir.
(vmp/fay)