Institutional Shareholder Services (ISS) mengajak para pemegang saham Apple untuk menolak pemberian bonus untuk CEO Tim Cook, yang nilainya bakal mencapai USD 99 juta atau sekitar Rp 1,42 triliun.
Menurut ISS, mereka khawatir dengan besarnya nilai dan struktur dari bonus Cook tersebut. Keputusan turun atau tidaknya bonus bagi Cook tersebut akan terjadi pada pertemuan tahunan para pemegang saham (rapat umum pemegang saham/RUPS) pada minggu pertama Maret 2022.
"Ada beberapa kekhawatiran besar terkait desain dan besaran bonus ekuitas yang akan diberikan ke CEO Cook untuk tahun fiskal 2021. Setengah dari bonus tersebut tidak mempunyai dasar kriteria performa," tulis ISS, yang merupaan perusahaan penasihat investor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Cook mendapat gaji sebesar USD 3 juta selama 2021. Sebagai tambahan, ia juga akan bonus dalam bentuk saham senilai USD 82,3 juta, dan USD 12 juta karena berhasil memenuhi target Apple, lalu USD 1,4 juta untuk biaya perjalanan lewat udara, asuransi, dan lain sebagainya.
Secara total ia akan mendapat USD 98,7 juta, yang naik berlipat-lipat dibanding gaji dan bonus yang diterimanya pada 2020, yaitu USD 14,8 juta, demikian dikutip detikINET dari Reuters.
Bonus terbesar ini berasal dari saham terbatas berjumlah 333.987 lembar, yang pertama ia terima sejak menjabat menjadi CEO Apple pada 2011. Ia juga dijadwalkan akan mendapat tambahan bonus saham terbatas pada 2023.
Ini bukan pertama kalinya ISS menyarankan pemegang saham Apple untuk menolak pemberian bonus untuk Cook, pada tahun 2015 mereka pernah menyarankan hal serupa.
Padahal, selama kepemimpinan Cook, ada bermacam pencapaian yang didapat Apple. Seperti menjadi perusahaan publik pertama yang kapitalisasinya menembus USD 1 triliun pada 2018, dan bahkan sempat menembus USD 3 triliun untuk beberapa saat pada beberapa waktu lalu.
(asj/asj)