Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, beberapa waktu belakangan ini tampak kurang akur dengan bos dan pemilik Tesla, Elon Musk. Komentar terbaru Joe Biden di Twitter pun agaknya membuat Musk tersinggung.
Biden lama tidak menyebut nama Tesla dengan nama perusahaan ini sehingga itulah yang membuat Musk jengkel. Nah untuk pertama kalinya, Biden menulis nama Tesla dalam komentarnya terkait infrastruktur mobil listrik di Amerika Serikat.
Namun seperti dikutip detikINET dari Independent, apa yang dikatakan Biden kurang menyenangkan karena menyebut AS berada di belakang China dalam pengembangan kendaraan listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"China telah memimpin dalam perlombaan kendaraan listrik, namun hal itu akan berubah. Kita membangun jaringan charging nasional yang nyaman dan andal," tulis Joe Biden di akun Twitter resminya.
Elon Musk membalas dengan caption Tesla sembari memajang link berita tentang 5 produsen mobil listrik terbesar di tahun 2021. Tesla menempati posisi pertama yang artinya, Elon Musk tidak terima dikatakan AS ketinggalan dari China soal mobil listrik.
China has been leading the electric vehicle race, but that's about to change.
β President Biden (@POTUS) February 8, 2022
We're building a convenient, reliable, equitable national public charging network.
It'll make America more economically competitive and help us tackle the climate crisis at the same time.
Musk sudah beberapa kali protes mengapa Biden seakan tidak mengakui Tesla. Bahkan beberapa waktu lalu, ada petisi online yang meminta Biden mengaku kepemimpinan Tesla di industri mobil listrik. Petisi itu telah ditandatangani oleh puluhan ribu netizen.
Ketika dimintai penjelasan, pihak Gedung Putih membenarkan bahwa Biden mungkin terkesan mengabaikan Tesla. Itu karena Tesla dan Elon Musk sejauh ini tidak juga mau mengakui keberadaan Serikat Pekerja. Biden lebih memilih perusahaan otomotif lama seperti Ford atau General Motors yang mendukung eksistensi Serikat Pekerja agar hak-hak pegawai lebih diperhatikan.
(fyk/afr)