Elon Musk kesal dengan lambatnya proses pengembangan dan produksi mesin Raptor yang akan digunakan untuk mentenagai roket Starship. Orang terkaya di dunia ini bahkan mengatakan SpaceX terancam bangkrut karena krisis ini.
Musk menjelaskan kondisi SpaceX dalam email yang dikirimkan kepada karyawannya. Ia mengatakan jika krisis produksi mesin Raptor tidak segera diatasi maka SpaceX terancam mengalami kebangkrutan.
"Krisis produksi Raptor jauh lebih buruk daripada yang diketahui beberapa minggu yang lalu," tulis Musk dalam emailnya, seperti dikutip dari CNBC, Rabu (1/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menghadapi risiko kebangkrutan jika kami tidak bisa mencapai penerbangan Starship setidaknya sekali tiap dua minggu tahun depan," sambungnya.
Starship adalah roket raksasa yang dikembangkan SpaceX untuk membawa astronaut dan kargo ke Bulan dan Mars. Saat ini SpaceX masih menguji coba prototipe Starship untuk terbang ke ketinggian rendah di pusat fasilitasnya di Boca Chica, Texas.
SpaceX berharap bisa menerbangkan prototipe Starship menuju orbit pada awal tahun 2022. Tapi untuk bisa mencapai ketinggian itu, Starship membutuhkan setidaknya 39 mesin Raptor.
SpaceX sendiri baru saja ditinggal dua petinggi perusahaan, yang salah satunya mengawasi pengembangan mesin Raptor. Setelah ditinggal salah satu bosnya, karyawan SpaceX menelaah masalah produksi Raptor lebih jauh dan menemukan krisisnya jauh lebih parah dari yang sebelumnya dilaporkan.
Saking parahnya, Musk yang awalnya berencana mengambil libur panjang saat Thanksgiving langsung membatalkan rencananya. Setelah mengetahui situasi terkait mesin Raptor, Musk mengatakan ia akan terjun langsung ke jalur produksi Raptor selama akhir pekan.
Ia juga mengimbau semua karyawan SpaceX untuk segera ke markas SpaceX di Hawthorne, California, kecuali mereka memiliki urusan keluarga yang sangat penting atau secara fisik tidak bisa kembali ke Hawthorne.
"Kami membutuhkan semua orang untuk bisa pulih dari apa yang, sejujurnya, merupakan sebuah bencana," kata Musk.
Meski Starship dirancang untuk penerbangan ke Bulan dan Mars, roket ini juga berperan penting untuk bisnis internet satelit Starlink yang dijalankan oleh SpaceX. Saat ini SpaceX sudah meluncurkan 1.800 satelit Starlink ke orbit, dan berencana meluncurkan 12.000 satelit untuk menyediakan internet ke semua penduduk Bumi.
Tapi satelit yang diluncurkan SpaceX merupakan satelit versi pertama. SpaceX sudah berencana meluncurkan satelit versi kedua atau V2, tapi Musk mengatakan satelit ini hanya bisa diluncurkan secara efektif menggunakan roket Starship.
Selama ini SpaceX meluncurkan satelit Starlink menggunakan roket Falcon 9. Musk mengatakan roket tersebut tidak memiliki massa atau volume yang dibutuhkan untuk membawa satelit Starlink generasi kedua. Padahal menurut Musk satelit V2 akan menjadi sumber pendapatan yang lebih besar bagi perusahaan.
Tidak lama setelah email internalnya dilaporkan oleh media, Musk menanggapi berita tersebut dengan mengatakan kalau kemungkinan bangkrut cukup kecil, tapi bukan tidak mungkin jika ada resesi global yang parah.
(vmp/afr)