Laju pertumbuhan startup di Indonesia dari tahun ke tahun bisa dibilang semakin pesat, terlebih dengan adanya pengembangan infrastruktur digital yang masif di Tanah Air dan dukungan para perusahaan raksasa di bidang teknologi seperti halnya Grab Indonesia.
Hal ini bisa dilihat dari program Grab Ventures Velocity (GVV) Batch 4 X Sembrani Wira. Dengan tema 'Scaling Up Together: Empowering Startup, Supporting Microentrepreneurs', GVV Batch 4 X Sembrani Wira bertujuan untuk mengidentifikasi dan membina post-seed startups di Indonesia yang memiliki layanan dan produk yang fokus pada kebutuhan merchant dan wirausahawan mikro (UMKM).
Jenis industri startup yang bisa bergabung pun bisa dari industri Point of Sales (POS), Customer Relationship Management, e-Commerce enablement, Software as a Service (SaaS), dan model bisnis lainnya yang relevan.
Grab bersama BRI Ventures telah memilih enam 6 finalis startup dari Indonesia yang layanannya dapat menjadi solusi bagi UMKM dan memacu ekonomi digital di Indonesia. Siapa saja startup yang terpilih?
1. Cooklab
Pertama ada Cooklab, platform ini menyediakan makanan sehat yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing pengguna. Setiap pengguna bisa memesan bahan makanan siap masak sesuai dengan resep yang sudah disediakan (ready-to-cook) ataupun makanan siap saji (ready-to-eat).
Menurut Co-Founder Cooklab Kartika Dwi Baswara, platform-nya menawarkan solusi dengan bekerja sama dengan beberapa mitra dapur dengan mendapat rujukan dari dokter ahli gizi. Paket masak yang dijual sudah termasuk bahan sesuai takaran, menu card, dan juga video resep.
2. Crewdible
Founder & CEO Crewdible Dhana Galindra mengungkapkan Crewdible adalah sebuah situs atau aplikasi di mana penjual dapat mendapatkan gudang hasil transformasi untuk dipakai user menitipkan barangnya dengan baik dan dikirimkan ke kurir terdekat ketika ada pesanan terbaru.
"Jadi ketika ada transaksi pada e-Commerce seller, mereka gak harus repot-repot kirim barangnya lagi, dengan platform kita yang sudah terintegrasi dengan marketplace mereka otomatis barangnya langsung di-packing. Jadi target market dari Crewdible ini sendiri adalah UMKM, dan para seller e-Commerce," jelasnya kepada detikcom baru-baru ini.
3. Dagangan
Sementara itu, Founder Dagangan Wilson Yanaprasetya menjelaskan bahwa Dagangan adalah platform digital yang menggabungkan elemen terbaik dari Group Buying dan Social Commerce yang memanfaatkan jaringan sosial untuk memecahkan ketimpangan ekonomi di pedesaan Indonesia. Sejak 2019 Dagangan telah hadir membantu lebih dari 5.000 desa yang tersebar di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat.
"Kami adalah perusahaan social commerce yang memiliki fokus untuk mendistribusikan barang-barang kebutuhan pokok kepada para pelanggan atau pedagang kecil yang lokasinya di pedesaan Indonesia. Rata-rata target konsumen kami itu kira-kira jarak tinggalnya sekitar 20 km dari pasar basah yang ada di desa tersebut," ungkap Wilson.
4. iSeller
Selanjutnya, ada iSeller. Startup ini dirancang untuk memudahkan penjualan dan penerimaan pembayaran dengan menyatukan saluran offline dan online. iSeller menawarkan berbagai solusi bagi para UMKM mulai dari Point of Sales (POS), manajemen inventori, online store, hingga marketplace integration.
"Jadi UMKM bisa berjualan di situ, dan bisa mengakses marketing penjualan semua data-datanya dalam satu platform, termasuk laporan keuangan. Jadi ini yang kita hadirkan dengan tujuan kita membantu akselerasi digital dari UMKM jadi target market kita F&B retail dan semua micro seller," jelas Founder & CEO iSeller Jimmy Petrus.
Klik halaman selanjutnya >>
(ncm/fay)