Qualcomm Siap Tikung Nvidia di Akuisisi ARM
Hide Ads

Qualcomm Siap Tikung Nvidia di Akuisisi ARM

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Selasa, 15 Jun 2021 19:15 WIB
Qualcomm Snapdragon 865
Foto: Dok. Qualcomm
Jakarta -

Qualcomm ternyata siap menikung Nvidia jika proses akuisisi mereka terhadap ARM tak mendapat restu dari regulator.

Hal ini diutarakan oleh CEO Qualcomm Cristiano Amon, yang menyebut Qualcomm dan beberapa perusahaan lain siap membeli saham ARM jika nantinya SoftBank -- pemilik ARM saat ini -- melepas saham ARM ke publik (Initial Public Offering - IPO).

"Jika ARM nantinya independen, saya pikir anda akan menemukan banyak perusahaan di ekosistem ini yang tertarik, termasuk Qualcomm, untuk berinvestasi ke ARM," ujar Amon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika ternyata ARM dilepas SoftBank dan menjadi perusahaan publik, degnan sebuah konsorsium perusahaan yang berinvestasi, saya pikir itu adalah kemungkinan yang hebat," tambahnya.

Amon pun mengaku kalau Qualcomm akan tertarik untuk berinvestasi, dan ia juga menyebut sudah pernah berdiskusi dengan perusahaan lain yang punya pikiran sama.

ADVERTISEMENT

Namun pihak Nvidia menyebut ARM butuh lebih dari sekadar IPO untuk mencapai potensi tertingginya. Karena ARM juga membutuhkan sumbangan teknologi baru, yang membuat Nvidia merasa perlu untuk mengakuisisi ARM.

"Teknologi kami dan Qualcomm sangat saling melengkapi, kami menyambut bantuan Qualcomm dalam menciptakan teknologi baru dan produk untuk ekosistem ARM secara keseluruhan," ujar juru bicara Nvidia dalam menanggapi pernyataan Amon tersebut.

Akuisisi ARM oleh Nvidia pertama diumumkan pada September 2020 lalu dan diperkirakan membutuhkan waktu 18 untuk diselesaikan. Sejak itu juga perusahaan seperti Qualcomm, Google, dan Microsoft meminta regulator untuk tak menyetujui akuisisi tersebut.

Pasalnya Nvidia ditakutkan bakal menjadi penghalang ketersediaan teknologi ARM dan menghambat pembuat chip lain untuk menggunakan properti intelektual ARM, demikian dikutip detikINET dari Cnbc, Selasa (15/6/2021).

Nvidia ditakutkan tak bisa mengkapitalisasi akuisisi tersebut secara penuh tanpa memblokir akses perusahaan lain terhadap desain chip ARM.

Namun Nvidia berulang kali menyatakan kalau mereka akan mempertahankan model lisensi terbuka ARM, dan bakal berinvestasi besar-besaran di kantor pusat ARM di Cambridge, Inggris.

Sementara itu pihak regulator dari berbagai negara, seperti Federal Trade Commission milik AS, Competition and Markets Authority milik Inggris, dan State Administration for Market Regulation milik China saat ini tengah menginvestigasi akuisisi tersebut.




(asj/asj)