Adopsi Teknologi Baru oleh Perusahaan Retail Terakselerasi
Hide Ads

Adopsi Teknologi Baru oleh Perusahaan Retail Terakselerasi

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Minggu, 06 Jun 2021 12:49 WIB
Ilustrasi Belanja Online
Foto: Dok. Zebra
Jakarta -

Dalam laporan Global Shopper Study, Zebra menganalisis perilaku pembeli, pramuniaga, dan eksekutif retail serta mengamati tren retail dan teknologi yang mempengaruhi perilaku pembeli dalam melakukan pembelian baik in-store maupun online.

Studi tahunan Zebra menemukan bahwa pembeli mengharapkan pengalaman yang seamless baik ketika berbelanja di toko maupun saat belanja online. Pembeli juga semakin banyak melakukan pemesanan secara online karena ketersediaan produk yang diinginkan, sehingga mengakibatkan lonjakan pesanan e-commerce.

Para eksekutif di industri retail dan pramuniaga telah melihat adanya lonjakan yang dramatis dalam kebutuhan akan kenyamanan dan efisiensi setelah pandemi meningkatkan penggunaan dan ketertarikan pembeli terhadap pemesanan secara mobile dan solusi smart-checkout.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemesanan secara mobile - dari smartphone dan tablet - telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dan berperan penting dalam upaya menjaga jarak (social distancing) dan mengikuti panduan protokol kesehatan setempat.

Sebanyak 72% pembeli telah melakukan pemesanan secara mobile dan 82% dari mereka kemungkinan besar akan terus menggunakan cara itu. Kaum Millenial (88%) dan Gen X (79%) adalah pengguna utama pemesanan mobile, tetapi hampir setengah dari kaum Boomers (47%) juga menggunakannya, dan 74% dari mereka kemungkinan akan terus menggunakannya di masa mendatang.

ADVERTISEMENT

Sebanyak 64% pembeli percaya bahwa sebaiknya lebih banyak retail menawarkan pemesanan mobile, sementara sebagian besar eksekutif retail (90%) dan pramuniaga (83%) setuju bahwa pemesanan mobile akan memenuhi harapan konsumen.

Smart-checkout menghadirkan pengalaman yang lebih baik
Hampir separuh (47%) pembeli yang disurvei telah berinteraksi dengan fitur self-checkout dan lebih dari enam dari sepuluh (63%) pembeli setuju bahwa solusi self-checkout akan meningkatkan pengalaman pelanggan.

Pada tahun lalu, sebanyak 73% Millennial, 66% Gen X, dan 50% Boomer juga telah menyadari peningkatan pengalaman pelanggan melalui solusi self-checkout.

Sementara itu sebanyak 86% eksekutif retail dan 71% pramuniaga setuju bahwa self-checkout meningkatkan pengalaman pelanggan mereka. Hampir sembilan dari sepuluh eksekutif retail dan lebih dari tujuh dari sepuluh pramuniaga yakin bahwa dengan self-checkout karyawan dapat bekerja sesuai dengan skala prioritas dan melayani pelanggan dengan lebih baik, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Hasil penelitian kami mengungkapkan bahwa masalah-masalah seperti kehabisan stok, kurangnya variasi produk, mahalnya biaya dan lamanya waktu pengiriman (delivery) secara online serta pengembalian barang telah menyebabkan menurunnya kepuasan pembeli yang signifikan saat mereka belanja di toko fisik maupun belanja online pada tahun 2020," kata Tracy Yeo, Country Lead for Indonesia, Zebra Technologies Asia Pacific, dalam keterangan yang diterima detikINET.

"Eksekutif retail di Indonesia sudah menyadari bahwa kesuksesan mereka akan bergantung pada peningkatan pengalaman pembeli. Untuk memberikan pengalaman omnichannel yang lebih seamless dan memuaskan, eksekutif retail harus berinvestasi dalam analitik, pemesanan mobile, smart checkout, dan solusi teknologi retail lainnya, seperti produk-produk TC21, MC22, TC52 atau ET51 dari Zebra yang dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi," tambahnya.

Global Shopper Study tahunan Zebra yang ke-13 meliputi sekitar 4.175 pembeli, 577 pramuniaga, dan 412 eksekutif retail dari kawasan Amerika Utara, Amerika Latin, Asia-Pasifik, Eropa, dan Timur Tengah yang diwawancarai pada Agustus - September 2020 oleh Azure Knowledge Corporation.




(asj/asj)