Epic Games akan merugi lebih dari USD 300 juta (sekitar 4,3 triliun rupiah) dalam upaya mendapatkan pangsa pasar dari Steam. Uang sebanyak USD 444 juta (sekitar 6,4 triliun rupiah) pun telah dikeluarkan untuk game eksklusif pada tahun 2020.
Dalam upaya Epic Games Store (EGS) mengalahkan Steam, perusahaan di balik game Fortnite ini telah menghabiskan ratusan juta dolar untuk game eksklusif dan gratis. Setiap minggunya, EGS memang merilis game gratis dan mengambil sejumlah peluncuran game eksklusif PC sejak diluncurkan pada Desember 2018.
Epic Games juga diketahui telah berkomitmen mengeluarkan uang sejumlah USD 444 juta (sekitar 6,4 triliun rupiah). Hal ini mereka lakukan untuk kesepakatan game eksklusif di Epic Games Store pada tahun 2020, dikutip detikINET dari PC Gamer, Selasa (13/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih tepatnya, nominal tersebut untuk jaminan minimum atau uang muka bagi developer merilis game eksklusif di etalase Epic Games Store selama satu tahun. Sebagai contoh, Epic Games menghabiskan lebih dari USD 10 juta (sekitar 1,4 triliun rupiah) untuk mengamankan game PC secara eksklusif berjudul Control milik Remedy Entertainment.
Dalam laporan akhir tahun Epic Games, mereka mengonfirmasi bahwa pemain menghabiskan USD 700 juta (sekitar 10,2 triliun rupiah) di Epic Games Store pada tahun 2020. Tetapi game eksklusif pihak ketiga dari developer hanya menyumbang USD 265 juta (sekitar 3,7 triliun rupiah).
Hal ini mengungkapkan bahwa mereka belum mendapatkan kembali uang muka senilai USD 444 juta (6,4 triliun rupiah) yang telah dikeluarkan kepada penerbit pihak ketiga untuk game eksklusif.
Menurut prediksi yang dibuat oleh Apple, Epic Store tidak akan memperoleh keuntungan hingga tahun 2027 jika terus beroperasi dengan cara ini. Apple juga memproyeksikan toko bisa kehilangan sekitar USD 600 juta (sekitar 8,7 triliun rupiah) pada akhir tahun.
Sementara Apple menyatakan bahwa angka tersebut adalah kerugian, namun CEO Epic Games, Tim Sweeney mengonfirmasi di Twitter bahwa dia menganggap ini sebagai investasi fantastis untuk menumbuhkan bisnis.
"Apple menganggap ini sebagai kerugian, tetapi mengeluarkan sejumlah uang tersebut sekarang untuk membangun bisnis yang hebat dan menguntungkan di masa depan adalah sebuah investasi. Sama seperti membangun pabrik, toko ataupun game," kata Tim.
Baca juga: Qualcomm Mau Bikin Kloningan Nintendo Switch |
(hps/fay)