Di 2024 Pengguna Apple Bakal Lebih Banyak Beli Aplikasi Non Game
Hide Ads

Di 2024 Pengguna Apple Bakal Lebih Banyak Beli Aplikasi Non Game

Josina - detikInet
Rabu, 24 Feb 2021 11:01 WIB
A demonstration of the newly released Apple products is seen following the product launch event at the Steve Jobs Theater in Cupertino, California, U.S. September 12, 2018. REUTERS/Stephen Lam
Foto: Stephen Lam/Reuters
Jakarta -

Menurut perusahaan analisis data SensorTower pengguna Apple diperkirakan akan menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli aplikasi seluler non game pada tahun 2024. Hal ini karena dipengaruhi gaya hidup selama pandemi yang mengakibatkan pengguna melihat aplikasi non game yang lebih membantu dengan layanan yang lebih penting.

Unduhan aplikasi bisnis, pendidikan, kesehatan dan kebugaran telah mengalami lonjakan tajam karena pandemi membuat semua orang melakukan kegiatan di rumah.

Dilansir detikINET dari Reuters, Rabu (24/2/2021) pada awal pandemi pengguna Apple telah menghabiskan lebih banyak untuk membeli aplikasi game seluler di App Store.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun karena aturan pembatasan sosial yang terus diperpanjang telah mengubah gaya kehidupan dalam bekerja serta cara komunikasi sehingga perhatian pengguna beralih ke aplikasi berbagi foto dan video, kencan, konferensi video dan pesan instan.

Saham perusahaan seperti Zoom Video Communications Inc dan Match Group serta perusahaan yang mendukung pengguna berkegiatan di rumah lainnya melonjak tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SensorTower mengatakan pengeluaran konsumen untuk aplikasi seluler akan mencapai USD 270 miliar atau sekitar Rp 3.813 triliun dalam lima tahun ke depan secara global, meningkat lebih dari tiga kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2020.

Pengguna Apple akan membelanjakan lebih banyak aplikasi Android di App Store yang diperkirakan menghasilkan USD 185 miliar atau sekitar Rp 2.612 triliun pendapatan global.

SensorTower mengatakan pendapatan game akan terus mengambil bagian yang relatif lebih tinggi di Google Play store daripada di App Store, dengan proyeksi pangsa 71% dari game pada 2025 dibandingkan dengan 42% di App Store.

Perusahaan analisis data tersebut memperkirakan Eropa akan menjadi pasar utama selama lima tahun ke depan dengan pertumbuhan pendapatan di benua itu kemungkinan akan melebihi pertumbuhan di Asia dan Amerika Utara.

Unduhan di Eropa diperkirakan tumbuh menjadi 36,9 miliar pada 2025, dibandingkan dengan 28,4 miliar pada 2020, sementara pertumbuhan pendapatan diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi USD 42 miliar atau sekitar Rp 592 triliun dalam lima tahun ke depan.




(jsn/fay)