Apple mengumumkan menutup semua toko resminya di California. Ini lantaran kasus COVID-19 yang melonjak kembali di wilayah tersebut.
Amerika Serikat telah melaporkan 17,2 juta kasus infeksi dan 311.102 kematian terkait virus Corona sejak awal pandemi. Dan California menjadi salah satu negara bagian yang paling terdampak.
Sejauh ini belum ada informasi kapan toko akan dibuka kembali. Kendati semuanya tutup, sebagian masih mengizinkan pengambilan pesanan dan janji temu bar Genius hingga 22 Desember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan segera menutup sementara, tetapi saat ini terbuka untuk pengambilan pesanan online yang sudah ada, yang sebelumnya dijadwalkan untuk janji dukungan Genius di dalam toko," kata Apple.
Dengan tutupnya semua gerai di California, kini ada hampir 100 Apple Store yang tidak beroperasi saat ini.
Toko-toko di Tennessee ditutup akhir pekan ini, demikian pula sejumlah gerai Apple di Inggris. Sebanyak 18 toko di Jerman dan Belanda tutup minggu lalu, menyusul toko di Meksiko dan Brazil ikutan tutup akhir pekan ini.
Apple mulai menutup lokasi ritel awal tahun ini dan banyak tokonya ditutup selama berbulan-bulan. Apple mulai membuka kembali toko pada bulan Juni , tetapi mengatakan bahwa toko bisa tutup lagi tergantung pada pedoman dan kondisi setempat.
(jsn/afr)