Qualcomm pada Jumat lalu mendapatkan lisensi dari pemerintah Amerika Serikat untuk menjual chip 4G kepada Huawei. Ini adalah bentuk pengecualian yang cukup langka dari pembatasan dagang yang diterapkan pemerintah AS terhadap perusahaan asal China.
"Kami menerima lisensi untuk beberapa produk, termasuk beberapa produk 4G," kata juru bicara Qualcomm kepada Reuters, seperti dikutip detikINET, Senin (16/11/2020).
Juru bicara Qualcomm tidak menjelaskan secara spesifik produk 4G apa yang boleh dijual perusahaannya kepada Huawei, tapi ia mengatakan produk itu terkait dengan perangkat mobile. Ia menambahkan Qualcomm telah mendaftarkan beberapa lisensi yang masih belum disetujui oleh pemerintah AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Qualcomm dan perusahaan semikonduktor asal AS lainnya dipaksa berhenti berbisnis dengan perusahaan teknologi China pada September lalu bersamaan dengan diberlakukannya larangan dagang. Jika ingin menjual chip kepada Huawei, perusahaan asal AS harus mendapatkan lisensi dari pemerintah.
Sebelumnya Huawei tidak termasuk salah satu pelanggan besar chip Qualcomm. Raksasa asal China ini menggunakan chipset Kirin buatannya untuk ponsel flagship, tapi menggunakan chip Qualcomm untuk ponsel dengan harga lebih terjangkau.
Tapi Huawei juga tidak bisa menggunakan chip Kirin karena TSMC yang memproduksi chip tersebut menggunakan peralatan asal AS dan juga diperintahkan untuk tidak berbisnis dengan Huawei.
Akibatnya beberapa bulan terakhir Huawei memilih untuk menimbun chipset dalam jumlah besar. Tapi analis memperkirakan Huawei akan kehabisan stok dalam waktu dekat.
Baca juga: Huawei Mate X2 Sudah Dapat Sertifikasi |
Analis dari Bernstein, Stacy Rasgon, mengatakan lisensi yang didapatkan Qualcomm tidak memiliki efek yang besar karena hanya mencakup chip 4G, padahal saat ini konsumen sudah mulai beralih ke 5G.
Rasgon mengatakan saat ini masih belum diketahui apakah pemerintah AS akan memberikan Qualcomm lisensi untuk menjual chip 5G kepada Huawei.
(vmp/fay)